TNI Laksanakan Operasi Pemetaan Laut Natuna Utara

Nasional | Rabu, 20 Oktober 2021 - 13:00 WIB

TNI Laksanakan Operasi Pemetaan Laut Natuna Utara
Kapal perang di bawah koordinasi Koarmada I melaksanakan latihan operasi dukungan tembakan di Laut Natuna Selatan, beberapa waktu lalu. (JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sering terjadi ketegangan di laut Cina Selatan, tak menyurutkan semangat TNI Angkatan Laut melakukan pemetaan laut di Laut Natuna Utara. 

Melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) saat ini tengah melaksanakan pemetaan bawah laut di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau

Mereka mengerahkan KRI Rigel-933 untuk melaksanakan operasi survei pemetaan hidrografi dan oseanografi di wilayah perairan yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan itu.
Baca Juga :AS Gunakan Isu Laut Cina Selatan Lebarkan Pengaruh di Indo-Pasifik

Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan menyampaikan bahwa survei dan pemetaan bawah laut merupakan tugas utama instansi yang dia pimpin.

“Tugas itu penting karena Pushidrosal bertanggung jawab membuat peta perairan Indonesia. ”Untuk menjamin keselamatan pelayaran,” ujarnya.

Di Laut Natuna Utara, pihaknya melaksanakan operasi survei dan pemetaan untuk memperbarui peta perairan yang sudah ada. Agung memastikan, operasi tersebut berjalan lancar.

”Sekarang KRI Rigel-933 yang menjadi bawahan Pushidrosal melaksanakan survei di sana,” terang perwira tinggi bintang tiga TNI AL itu.

 Pembaruan peta perairan di Natuna Utara sangat penting sebab wilayah tersebut dilalui banyak kapal. ”Untuk keselamatan navigasi, maka perlu disurvei, di-update data yang paling terakhir,” tambah dia.

Karena itu, KRI Rigel-933 diperintahkan untuk melaksanakan operasi di Laut Natuna Utara. ”Nantinya setelah (pembaruan peta perairan Natuna Utara) jadi, diolah, disebarkan ke seluruh dunia melalui peta laut,” beber Agung.

Bukan hanya untuk kapal-kapal berbendera Indonesia, peta laut itu juga dibutuhkan oleh kapal-kapal asing. Apalagi Laut Natuna Utara juga berbatasan dengan wilayah perairan negara tetangga. Sehingga tidak jarang dilintasi kapal asing.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Erwan Sani









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook