SUDAH TERSEBAR DI 18 PROVINSI

Waduh... Kebakaran Hutan dan Lahan Menyebar ke Sulawesi hingga Papua

Nasional | Selasa, 20 Oktober 2015 - 01:04 WIB

Waduh... Kebakaran Hutan dan Lahan Menyebar ke Sulawesi hingga Papua
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kondisi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia bukannya membaik. Kini malah meluas. Jika sebelumnya hanya melanda Pulau Sumatera dan Kalimantan, kini telah pula merambah ke Sulawesi, Maluku hingga ke Papua sehingga keseluruhannya kebakaran hutan dan lahan terdapat di 18 provinsi.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, dirinya sudah melakukan komunikasi dan memberikan arahan kepada kepala daerah dan berbagai unsur terkait di daerah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Sulawesi Selatan, saya cukup intensif bicara dengan pak gubernurnya. Mereka bisa atasi dengan aparat Pemda dan lain-lainnya. Kemudian Sulawesi Barat, saya komunikasi juga dengan Dandim, mereka sedang atasi waktu hari Minggu dan hari ini dilanjutkan. Dengan Sulawesi Utara, saya sudah komunikasi dengan gubernur tadi pagi,” ujar Siti Senin (19/10/2015).

Demikian juga di sebagian wilayah di Pulau Jawa seperti Gunung Lawu dan Gunung Ciremai, Siti mengatakan telah berkomunikasi dengan unsur-unsur daerah di Jawa, Perhutani, dan BPBD/Pemda untuk upaya pemadaman. Siti mengaku proses pemadaman api tidak semudah yang dikira karena medan yang berat.

Siti juga mengatakan air tractor (pesawat pertanian untuk pemadaman) dengan kapasitas 4.300 liter disiapkan untuk water bombing di Sulawesi Utara yang berkoordinasi dengan gubernur. Sedangkan di Sulawesi Tenggara, kebakaran sudah padam oleh Manggala Agni Taman Nasional Rawa Opa di Konawe.

Jumlah air yang sudah dijatuhkan melalui water bombing sudah mencapai 79,3 juta liter per tanggal 14 Oktober lalu, dan hari ini bertambah menjadi 96,52 juta liter.

"Kami berusaha keras untuk bisa mempersiapkan hujan buatan di Kalimantan Selatan, dan sedang menunggu BMKG mendapatkan koordinat-koordinat di mana ada awan yang berpotensi." tutur Siti

Di Maluku, pengawasan dan kontrol dilakukan gubernur. Hal ini mempertimbangkan pembakaran tersebut disebabkan oleh tradisi membakar kayu putih untuk meningkatkan hasil olahan kayu itu.

"Begitu pula di Papua, sudah kami komunikasikan dengan Bupati Merauke serta UPT Konservasi Sumber Daya Alam Papua dan Papua Barat. Di Sorong sudah padam dan di Merauke termasuk Taman Nasional Wasur sudah dapat diatasi," kata Siti.(ald)

Laporan: RMOL

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook