Padang Direndam Banjir

Nasional | Minggu, 20 Oktober 2013 - 09:11 WIB

Padang Direndam Banjir
Tim SAR berusaha mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Ke­camatan Bungus T­aluk Kabung, Padang. Foto: Agusmanto/Padang Ekspres/RPG

PADANG (RP) - Musibah sepertinya tidak henti-hentinya melanda Kota Pa­dang sehari kemarin (19/10). Usai k­e­bakaran menghanguskan kompleks Ma­tahari Atom Center, sore harinya giliran air bah merendam sekitar 140 unit rumah di 4 kampung di Ke­camatan Bungus T­aluk Kabung. Tidak ada korban jiwa da­lam kejadian itu, na­mun warga terpaksa mengungsi akibat ge­na­ngan air mencapai leher orang dewasa. 

Empat kampung terendam itu berada di Kelurahan Bungus Selatan, Kelurahan Teluk Kabung, Kelurahan Bungus Barat, dan Kelurahan Bungus Timur. Selain me­ren­dam rumah, air juga meluber ke jalan sehingga ruas jalan utama Padang-Painan tidak bisa dilalui selama 2 jam. Akibatnya, terjadi kemacetan di jalan utama tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, air bah bersumber dari meluapnya air terjun Timbalun sekitar 10 km dari jalan raya sekitar pukul 15.30 WIB. Hanya berselang beberapa detik, air merendam Timbalun, Labuhan Tarok, dan Sawah Laweh men­capai pinggang orang dewasa.

Pantauan di lokasi kejadian, air bewarna kuning cokelat pekat mengalir di jalan Padang–Painan. Kemacetan panjang pun tak terelakkan dari dua arah berlawanan. Dari arah Kota Padang, kemacetan mengular sampai tanjakan Bukit Lampu, dan dari arah Painan antrean kendaraan mencapai hingga Kenagarian Sungailimau.

Di jalan kawasan Simpang Ampek Cindakir hingga TPI Bungus Timur, turut terendam air. Akibatnya, kendaraan pun sulit melintas, beberapa mobil dan motor mati mendadak. Nofriati, 40, warga setempat mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi sekitar tahun 80-an. Namun, debitnya tidak begitu besar seperti sekarang. ”Dulu sekitar tahun 1981 kejadian ini juga pernah terjadi, namun lebih kecil,” ungkapnya.

Ronal, 27, seorang pengendara motor memilih berbalik arah karena takut terjadi hal-hal tidak diinginkan. ”Saya balik saja bang, rencananya mau pergi ke tempat teman di daerah Kelok Jariang. Baiknya, besok sajalah,” ungkap warga Gauang itu.

Kasi Ops Basarnas Kota Padang Juanda Sodo mengatakan, pihaknya langsung bergerak usai menerima informasi dari masyarakat. ”Kami langsung menuju lokasi membawa 3 perahu karet,” ujarnya.

Kabid BPBD Damkar Edi Asri menyebutkan air mulai menyusut menjelang Shalat Isya dan jalan sudah dapat dilewati. Biarpun begitu, beberapa titik masih meninggalkan lumpur yang licin. ”Sekitar pukul 19.30 WIB air di jalan sudah mulai surut. Saya berharap pengendara tetap berhati-hati melalui jalan tersebut,” ujarnya. Dalam musibah ini, tambahnya, satu jembatan putus, satu rumah tertimbun, dan belasan rumah lainnya terndam. (cr2/wn/rpg)










Tuliskan Komentar anda dari account Facebook