Atom Centre Dilahap Sijago Merah

Nasional | Minggu, 20 Oktober 2013 - 09:04 WIB

Atom Centre Dilahap Sijago Merah
Atom Centre (Matahari lama) Padang musnah dilahap api. Foto: Kariadil Hafera/Padang Ekspres/RPG

PADANG (RP) - Kebakaran hebat kembali terjadi di Padang. Kemarin dini hari (19/10), pusat perbelanjaan Atom Centre (Matahari lama) dilalap si jago merah. Kendati tak sampai menim­bulkan korban jiwa, namun kebakaran ini menghanguskan 96 petak toko dan beberapa kios lainnya rusak ringan. Kerugian sementara mencapai Rp 10 miliar lebih. 

Soal penyebab kebakaran terjadi pukul 02.05 itu, jajaran Polresta Padang masih melakukan penye­lidikan. Se­dangkan Badan Penanggulangan Ben­cana dan Pemadam Kebakaran Dae­rah (BPB­PKD) Kota Padang men­du­ga api bersumber dari konsleting arus listrik di salah satu salon di kawasan tersebut.

Dari 96 petak kios itu, se­banyak 43 petak merupakan per­kantoran Dinas Pasar Kota Pa­dang. Sisanya, berupa salon, café, tempat karaoke, dan kios ber­jualan. Tak ada dokumen dan komputer ter­selamatkan dari kantor Dinas Pasar berada di lantai II kompleks pertokoan tersebut.

Informasi dihimpun Padang Ekspres (Riau Pos Group), kebakaran bermula dari percikan api di salah satu salon di lantai II Atom Center. Ke­mu­dian, api menjalar ke seluruh petak toko dan meluas ke lantai I Atom Shopping Centre me­ng­hanguskan 6 lapak lainnya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada data lengkap peng­hu­ni atau pengontrak kawasan Atom Centre korban kebakaran tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dari pantauan dini hari kemarin (19/10) api dengan cepat membesar dan menjalar ke plafon pertokoan Atom Centre. Warga berada di lokasi beramai-ramai melihat kejadian insiden itu. Tak lama, mobil pemadam kebakaran ter­lihat di lokasi. Api baru dapat dijinakan dua jam kemudian.

Salah seorang pedagang, Awang, 42,  mengaku tidak mengetahui sama sekali keja­di­an tersebut. Dia mendapatkan kabar bahwa kompleks Atom Center terbakar dini hari itu. Awang memiliki kedai kopi di lantai II itu, langsung men­datangi lokasi dan menemukan ke­dainya tinggal puing. ”Awal­nya saya tidak percaya atas informasi tersebut. Tapi setelah melihat langsung, api sudah berkobar,” ucap Awang.

Beberapa orang berada di kawasan Atom Center tepatnya di petak salon, mengaku tidak mengetahui penyebab ter­jadi­nya kebakaran itu. Bahkan me­reka menyebutkan, kawasan Atom Centre khususnya café dan tempat karaoke, tidak pernah sepi sampai pukul 03.00 dini hari.

Puluhan pedagang hanya bisa pasrah melihat kios dan tokonya terbakar. Tidak satu pun bisa yang bisa mereka se­la­matkan. Bahkan beberapa ibu-ibu menduga, kebakaran ini sengaja dilakukan. ”Ini pasti dibakar,” ungkap salah seorang ibu-ibu.

Untuk mengantisipasi ke­mu­ngkinan tak diinginkan, lokasi kebakaran sudah dipa­sangi police line oleh tim Unit Identifikasi Polresta Padang. Personel Unit Identifikas me­ng­himbau agar pedagang tidak melakukan pembersihan lokasi, karena polisi masih melakukan identifikasi.

Kepala BPBPKD Padang Budhi Erwanto mengatakan, informasi awal yang diterima pihaknya, hanya petak kios yang terbakar. Namun sesampai di lokasi, api sudah membesar dan menjalar ke plafon pertokoan. ”Sepuluh armada dikerahkan memadamkan api, termasuk bantuan mobil damkar dari Teluk Bayur dan PT Semen Padang,” ujar Budhi.

Pihaknya sempat me­nga­lami kesulitan ketika me­ma­dam­kan api, karena api sudah membesar di lantai II Atom Center. Akhirnya, personel BPBD Damkar Kota Padang membagi tugas menjadi dua tim. Satu tim memadamkan api dari arah timur dan barat, plus menerobos masuk ke lantai II.

Kepala Dinas Pasar Kota Padang, Hendrizal Azhar me­nga­takan, insiden kebakaran di Atom Centre ini merupakan insiden pertama kali terjadi. Akibat kejadian itu, tambah Hendrizal, aset dan dokumen milik Dinas Pasar tak satu pun bisa diselamatkan. Untuk se­men­tara, kantor Dinas Pasar dipindahkan ke kawasan Pa­dang Theatre. ”Atom Centre ini milik salah satu perusahaan besar,” ujarnya.

Kapolresta Padang Wisnu Andayana mengatakan, insiden keba­karan masih dalam pen­yelidikan. Ia tidak mau men­du­ga-duga, seperti mencuatnya isu kios sengaja dibakar oleh oknum tertentu. ”Kita lakukan pen­ye­lidikan dulu,” ujarnya. Pihaknya juga berniat mendatangkan tim lab­for Forensik Medan.

Menurut data diterima dari Dinas Pasar Kota Padang, sejak tahun 2011-2013 sudah terjadi tujuh kali kebakaran di kawasan pasar. Pada 15 Agustus 2011, kobaran api melanda pusat pertokoan di Nusantara Building kawasan Pasar Raya Padang, sebanyak 28 kios lebih menjadi sasaran api. Sebanyak 21 unit mobil pemadam kebakaran dan 100 petugas dikerahkan untuk menjinkkan kobaran api yang menyala selama sekitar 13 jam tersebut. Diduga kerugian diatas Rp 5 miliar lebih.

Dari kebakaran-kebakaran tersebut, Polresta Padang juga sudah mendatangkan tim laboratorium forensik Medan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Namun hingga kini hasilnya belum pernah dirilis. (wn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook