Wisata Gunung Bromo Masih Sepi Usai Dibuka Pascakebakaran

Nasional | Rabu, 20 September 2023 - 14:44 WIB

Wisata Gunung Bromo Masih Sepi Usai Dibuka Pascakebakaran
Wisata Gunung Bromo terlihat masih sepi usai dibuka pascakebakaran. (RADARBROMO/JAWAPOS)

BAGIKAN



BACA JUGA


BROMO (RIAUPOS.CO) - Destinasi wisata Gunung Bromo di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah kembali dibuka sejak Selasa (19/9/2023) kemarin, setelah sempat ditutup lantaran mengalami kebakaran akibat flare pengunjung beberapa waktu lalu.

Kendati sudah resmi dibuka seperti sebelumnya, namun ternyata pengunjung di wisata ini masih terbilang sepi. Menurut Kepala Bagian Tata Usaha di Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, pengunjung di wisata Bromo pasca tragedi kebakaran ini hanya tercatat sebanyak 360 orang.


“Pengunjung wisata Gunung Bromo di hari pertama (19/9) dibuka sekitar 360 orang. Jumlah itu belum terlalu banyak dibanding saat sebelum kebakaran,” kata Septi, seperti dilansir dari Radar Bromo (Jawa Pos Group), Rabu (20/9/2023).

Septi menjelaskan, sepanjang tahun 2023 ini, pengunjung wisata Gunung Bromo bisa mencapai sebanyak 1.030 orang perhari. Sehingga dengan jumlah yang hanya 360 orang saja, kata Septi, Bromo tampak sangat sepi.

Meski begitu, ia memperkirakan pengunjung wisata Bromo akan kembali meningkat saat memasuki akhir pekan.

“Setelah kebakaran, memang butuh proses untuk mengembalikan kunjungan wisata agar sama seperti sebelumnya. Diperkirakan, weekend nanti kunjungan kembali normal,” tambahnya.

Lebih lanjut, Septi memaparkan sebagian besar pengunjung masuk ke wisata Bromo melalui pintu Coban Trisula di Kabupaten Malang dan Cemorolawang di Probolinggo.

Mereka datang di sore hari, untuk mempersiapkan diri menyambut matahari terbit keesokan harinya. Beberapa pengunjung yang terdata masuk ke kawasan wisata Bromo, datang dari luar negeri seperti Malaysia hingga Eropa. Selain itu, ada pula pasangan dari Jakarta yang bermaksud mengambil spot foto preweding di kawasan Bromo.

Berkaca pada kasus sebelumnya, Septi mengimbau kepada seluruh pengunjung, terkhusus yang ingin melakukan preweding, agar berhati-hati dalam membawa barang bawaan yang berpotensi menimbulkan bencana.

”Pengunjung harus menyampaikan pada petugas kalau memang mempunyai tujuan lain selain sebagai pengunjung wisata. misalnya prewedding. Nanti petugas akan membantu untuk simaksinya (izin masuk kawasan konservasi),” jelasnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook