KECEPATAN TINGGI, KORBAN TERPELANTING, KAKI PATAH

Tabrak Murid SD, Mobil Wakil Bupati Tak Ditahan

Nasional | Rabu, 20 Juni 2012 - 10:42 WIB

Tabrak Murid SD, Mobil Wakil Bupati Tak Ditahan

Riau Pos Online - Hukum ternyata masih berpihak pada penguasa. Buktinya mobil dinas wakil bupati yang menabrak seorang murid SD ternyata tidak ditahan polisi, demikian juga supir. Padahal ketika tabrakan, korban terpelanting dan kakinya patah akibat hantaman mobil yang berkecepatan tinggi itu.

Mobil dinas Wakil Bupati Simalungun Hj Nuriaty Damanik Fortuner BK 9 T menabrak murid SD Astri br Girsang (8), warga Sondi Raya, Nagori Merek Raya, Senin (18/6) pukul 13.00 WIB. Akibat kejadian ini, Astri mengalami patah kaki dan terpaksa menjalani operasi di RS Vita Insani Kota Siantar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ajudan Wakil Bupati M Azril Nasution, dihubungi tadi malam sekira pukul 22.00 WIB menyebutkan, kejadian yang menimpa wakil bupati ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, mobil melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Pamatang Raya menuju Kota Siantar. Tiba di lokasi kejadian, tepatnya di depan SD Merek Raya, Nagori Merek Raya, sebuah truk sedang parkir di sisi kiri jalan.

Saat mobil wakil bupati melintas melewati truk ini, tiba-tiba Astri muncul dari depan truk dan berniat menyeberang. Akibatnya, tabrakan pun tak terhindarkan, sisi kiri mobil wakil bupati langsung menyambar tubuh Astri sehingga Astri terpelanting ke sisi kiri jalan. Wakil bupati bersama dua ajudan dan supir langsung keluar dari mobil dan memberikan pertolongan kepada Astri br Girsang.

Astri pertama kali dibawa ke puskesmas terdekat di Pasar Merek Raya, Nagori Merek Raya. Namun disebabkan patah kaki, pihak puskesmas lalu menganjurkan agar korban dibawa ke RS Vita Insani Kota Siantar. ”Di dalam mobil saat itu ada empat orang. Bu Wakil Bupati di tengah bersama ajudan wanita. Saya dan supir Mulyadi berada di depan. Kami tidak apa-apa, Bu Wakil sehat-sehat saja,” ungkap Nasution.

Disebutkannya, mobil dinas wakil bupati mengalami ringsek pada sisi kiri disebabkan benturan dengan tubuh Astri. Setelah kejadian, mereka juga langsung memberitahukan hal tersebut kepada Unit Lantas Polres Simalungun. ”Mobil dinas wakil ada di rumah dinas, tidak ada ditahan sama polisi,” ujarnya lagi.

Dikatakan, wakil bupati juga turut serta beriringan bersama ambulance yang membawa Astri ke RS Vita Insani. Di rumah sakit ini, kata Nasution, wakil bupati lalu mengurus segala berkas administrasi yang diperlukan.

Wakil bupati berada di sana mulai tiba hingga pukul 18.00 WIB untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk pengobatan Astri. ”Astri terpaksa dioperasi karena dia mengalami patah kaki. Operasinya tadi jam sepuluh malam, Bu Wakil juga tetap ikut melihat,” jelasnya lagi. Terkait masalah ini, Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Baginda Sitohang membenarkan mobil yang menabrak itu memang mobil dinas wakil bupati. Pihak kepolisian telah memeriksa Muliadi. “Pengemudi telah diperiksa dan dimintai keterangan,” jelas Baginda.

Sementara itu, Astri br Girsang (8) ditemui di kamar 305 RS Vita Insani tampak tertidur yang ditemani ibunya Ana br Sinaga (42). Kaki kanan korban terlihat diperban. Karena ruangan yang cukup panas, korban yang saat itu masih diinfus tampak dikipas oleh ibunya.

Ayah korban, J Girsang (42), mengaku siang itu sekira pukul 13.00 WIB dia berangkat menggunakan truk mengangkut pasir dari tangkahan. “Baru kali ini si Astri ikut sama aku. Itu pun karena dia libur sekolah dan baru menerima rapor semester Sabtu (16/6). Sekarang dia sudah naik kelas III SD Inpres,” ujarnya.

Lebih lanjut pria yang memiliki lima orang anak tersebut menerangkan, di sekitar Merek Raya ia berhenti untuk membeli rokok. Saat itu Astri ia tinggal sendiri dalam mobil. Kemudian dia menyeberang membeli rokok di salah satu warung. Ternyata Astri ikut berlari dari belakang. “Nggak tahu aku yang dia (Astri) ngikut dari belakang. Rupanya turun dia dari mobil dan mengejar aku. Waktu di tengah pasar, dari arah Raya menuju Siantar mobil wakil Bupati Simalungun melaju dengan kecepatan sekitar 40 km per jam,” ujarnya.

Di terangkan pria berkumis itu, waktu ditabrak, anak keempatya itu langsung terpental ke badan jalan. Waktu dilihat dan hendak diangkat kondisinya sudah tidak sadarkan diri dengan banyak darah. Ia sempat dibawa ke Puskesmas di sekitar lokasi, namun tidak bisa ditangani.

“Kami langsung disarankan membawa Astri ke RS Vita Insani. Memang saat itu Wakil Bupati, Nuriaty Damanik juga ikut mengantarkannya. Hingga malam sekira pukul 20.00 WIB tadi, ajudan Nuriaty datang untuk melihat kondisi anak kami,” ungkapnya. Sementara itu ibu korban, Ana br Sinaga mengaku saat kejadian dirinya sedang berada di ladang.

“Kaget dan nyaris tak percaya aku tadi di telepon suami ku dan mengatakan anak kami kecelakaan. Dengan pakaian yang masih kotor, saya langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kondisi anak kami ini,” jelasnya. Menurutnya, setelah luka anaknya dijahit, orang nomor dua di Simalungun itu juga ikut mengantarkan ke kamar. Bahkan setelah anaknya sadar, Nuriaty juga sempat memeluknya.

“Waktu sadar si Astri bilang gimana sekolah ku Mak. Langsung kata Ibu itu, nanti Oppung bantu ya,” ungkapnya. Katanya, besok (Selasa) pagi rencananya ibu itu (Nuriaty) akan datang lagi untuk melihat kondisi anaknya. Memang sampai saat ini pihak rumah sakit belum meminta biaya administrasi apapun. Pihaknya berharap agar anaknya segera sembuh dan bisa bermain dan sekolah kembali. (ral/mua/int/pms/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook