Libatkan Perempuan dan Anak-anak pada Aksi Terorisme Perbuatan Keji

Nasional | Minggu, 20 Mei 2018 - 20:03 WIB

Libatkan Perempuan dan Anak-anak pada Aksi Terorisme Perbuatan Keji

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Terorisme yang melibatkan perempuan dan anak-anak menjadikan aksi ini makin memprihatinkan. Terakhir kasus teror bom yang terjadi di Surabaya melibatkan keluarga, suami, istri dan anak-anak. Tindakan ini dinilai sebagai perbuatan yang keji,

Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Adriana Venny melihat, modus tersebut bagian dari perkembangan pergerakan teroris. Perempuan dianggap sebagai figur yang tidak terduga, sehingga lebih mudah menyusup untuk melakukan pengeboman.

"Dalam perkembangannya perempuan dilihat sebagai strategi yang ideal bagi teroris. Apalagi, ketika dia bawa anak tidak dicurigai," ujar Venny di kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/5/2018).
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menilai keterlibatan perempuan dan anak dalam aksi teror merupakan tanggung jawab utama keluarga. Jika keluarganya sendiri tidak bisa mencegah hal itu, maka keterlibatan perempuan dan anak dalam aksi radikal tidak terelakkan.

"Ya, itu tanggung jawab keluarga sebenarnya kalau membawa anak atau perempuan yang sudah menikah dan punya suami kemudian mereka kompak bunuh diri," imbuh Mariana.

Lebih jauh Mariana menilai, tindakan tersebut sangat keji. Sehingga butuh kesadaran semua pihak untuk mencegah hal ini kembali terulang. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa ini merupakan modus pergerakan baru.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah yaitu penyuluhan deradikalisasi. Selain itu, pendidikan di sekolah-sekolah juga harus memperbanyak materi kemanusiaan.(sat) 

Sumber: JPC
Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook