Telat Berobat karena tak Bawa KK, Napi Tewas

Nasional | Senin, 20 Januari 2014 - 08:51 WIB

MEULABOH (RIAUPOS.CO) - Seorang narapidana (napi) Lembaga Permasyarakatan kelas II BB Meulaboh, Aceh Barat, tewas mengenaskan. Kondisi tubuh jenazah membengkak, bahkan sebelum meregang nyawa ia sempat tergeletak kesakitan selama 11 jam pada ruang Jenguk di Lapas tersebut.

Korban adalah Ade Saswito (26). Selama ini menjalani kurungan sebagai tahanan terisolir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebelum meninggal sempat merintih kesakitan sesak nafas, tergeletak pada ruang tunggu lapas selama 11 jam, tanpa pertolongan medis. Akhirnya korban dilarikan ke rumah sakit Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Sabtu (18/1) malam, sekira pukul 19.30 Wib.

Riko, kerabat dekat Ade Siswanto, saat berada di rumah sakit Umum Cut Nyak Dhien, mengaku kecewa dengan pihak lapas Kelas II Meulaboh. Pasalnya, upaya keluarga membawa Ade ke rumah sakit tertunda selama 11 jam.

”Sabtu (18/1) dini hari, saya dapat info kalau saudara sakit. sekitar jam 08.00 Wib lalu mendatangi lapas, tapi petugas sipir mempersulit membawa Ade untuk ke rumah sakit,” keluhnya.    

Alasan petugas tidak memberI ijin Riko membawa Ade untuk berobat, sebab ia tidak membawa kartu Keluarga (KK). Sementara itu, Ade yang telah dipindahkan pada sel ruangan jenguk, mulai mengalami rintihan kesakitan.

Melihat kondisi Napi makin parah, Sabtu (18/1) sekira pukul 16.00 Wib petugas member ijin membawa Ade ke rumah sakit. Selama satu jam lebih ia mendapat perawatan medis secara intensif, tapi Ade menghembuskan nafas terakhirnya.

”Ini semua karena pihak lapas tidak memberI ijin supaya pihak keluarga membawanya berobat,” kata Riko, saat bersiap-siap membawa jasad saudaranya ke rumah duka.

Pihak Keluarga mengaku kecewa dengan sikap petugas Lapas Meulaboh, sebab melarang mereka membawa Ade untuk berobat.”Kami tidak terima, dan akan membawa permasalahan ini untuk dipolisikan,” katanya, berkali-kali.

Sementara wartawan Rakyat Aceh (Riau Pos Group) sudah mencoba berulang-ulang menghubungi Kepala lapas kelas II B Meulaboh, Sulistiyono untuk minta penjelasan melalui telepon selularnya, namun tidak tersambung. (den/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook