JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Informasi yang terus tumbuh belum tentu mendapat tempat yang layak. Untuk meraih kepercayaan dan reputasi, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Hal ini diungkapkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan Konvensi Nasional Humas (KNH) 2015 di Istana Negara, Rabu(18/11). ‘’Saat ini, perubahan itu sangat cepat dan PR (public relation, red) harus bisa mengikuti agar tak tertinggal. Ini penting, karena kepercayaan dan reputasi itu adalah keperluan,’’ ungkap Presiden.
Dijelaskan Presiden, transformasi atau kecepatan media luar biasa dari banyak sisi. Di tengah derasnya arus media itu, banyak hal yang menjadi perhatian.
‘’Ada berita yang menjadi trending topic. Bahkan yang paling tren adalah ‘Mama Minta Pulsa’ dan sekarang diganti dengan ‘Papa Minta Saham’,’’ sebut Jokowi dengan senyum khasnya yang membuat suasana semakin akrab dengan tepuk tangan peserta.
Ditanya siapa yang dimaksud dengan papa minta saham disebutkan bahwa dia tidak menujuk siapa pun. “Saya hanya membaca teks yang sudah tertulis,’’ ungkap Jokowi usai membuka acara.
KNH yang diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia itu dinilai menjadi tonggak sejarah baru. ‘’Ini menjadi sejarah bagi Perhumas. Di usianya yang ke-43, KNH dibuka langsung oleh Bapak Presiden. Ini merupakan sejarah baru,’’ ungkap Ketua Umum BPP Perhumas, Agung Laksamana.
Tujuh tahun lalu, kata Agung, Perhumas memberikan anugerah kepada Wali Kota Solo yang saat ini menjadi orang nomor satu RI. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Perhumas.
Ketua Perhumas Riau Ian Machyar didampingi Wakil Ketua Fakhrunnas MA Jabbar dan Sekretaris Chatrawaldi Tamsin mengaku sangat bangga dengan KNH 2015. ‘’Sekembalinya dari acara ini, nanti kami akan lebih meningkatkan berbagai aktivitas. Salah satunya adalah melakukan kerja sama dengan berbagai media,’’ ungkapnya penuh semangat.(asm)