Dahlan Iskan Yakin Tol Sumatera Bakal Dongkrak Perekonomian

Nasional | Minggu, 19 Mei 2013 - 06:56 WIB

Dahlan Iskan Yakin Tol Sumatera Bakal Dongkrak Perekonomian
Dahlan Iskan. Foto: JPNN

JAMBI (RP) - Kabar baik bagi masyarakat di Pulau Sumatera. Rencana pembangunan jalan tol Sumatera tinggal selangkah lagi. Demikian ditegaskan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan (DI) saat berdialog dengan pengusaha dan warga tionghoa Jambi di Hotel Novita, tadi malam (18/5).

“Nanti akan dikeluarkan petunjuk pembangunan jalan tol,” ujarnya di hadapan ratusan warga Tionghoa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Dahlan, bagi Sumatera, pembangunan jalan tol ini sangat strategis dan penting. Dengan adanya akses jalan tol, maka secara otomatis ekonomi akan tumbuh. Begitupun dengan Jambi, pertumbuhan ekonominya akan luar biasa karena akses jalan tol ini bersinggungan juga dengan Jambi.

Adanya jalan tol, maka akses transportasi Jambi ke daerah lain di Sumatera makin mudah dan tak terkendala. Waktu tempuh makin pendek sehingga bisa menghemat biaya.

Dahlan berkomitmen, sebelum akhir masa jabatannya, pembangunan tol Sumatera akan direalisasikan. Makanya, dia mendorong agar proses pembangunan tol itu dilakukan lewat BUMN, bukan APBN.

Sebab, kata dia, jika hanya mengandalkan APBN, rencana itu akan sulit terealisasi. Alasannya, penggelontoran APBN bukannya mudah, butuh proses politik yang panjang dan berbelit.

“Itulah sebabnya, presiden selalu bilang kepada saya jangan angkat barang dengan satu tangan. Harus ada satu tangan lagi untuk gerakkan Indonesia, yakni BUMN,” katanya.

Karena itu, sejak jadi menteri dia sangat konsen membangun pelabuhan, bandara, melalui BUMN, bukan andalkan APBN. Dia mencontohkan pembangunan jalan tol sepanjang 12 km di atas laut Bali. Pembangunannya sukses hanya dengan waktu 12 bulan. “Saya ingat di Surabaya ada pembangunan jalan tol sepanjang 12 km, baru selesai 12 tahun,” katanya.

Ia mengatakan, proses pembangunan tol di Bali merupakan tercepat di Indonesia. Itu karena dilakukan melalui tangan BUMN. Begitupun dengan bandara, tiga bulan selesai. Termasuk di Jambi, harus ditangani dengan cepat biar maju. Caranya, ya dengan melibatkan BUMN, tidak andalkan APBD dan APBN saja.

“Khusus jalan tol Sumatera, saya minta pak presiden serahkan ke BUMN, supaya prosesnya cepat selesai,” katanya.

Pemilik Jawa Pos Group ini pun mengapresiasi warga Tionghoa yang berada di Jambi. Ia mengaku bahagia karena sembilan suku Tionghoa semuanya kompak. Lain hal di Jakarta yang sulit bersatu. Makanya, dia berpesan agar warga Tionghoa di Jambi ikut sama-sama memikirkan kemajuan Jambi.

“Saya sering sampaikan ke pak gubernur, kita semua hidup di Jambi, lahir di sini ada yang sampai lima generasi. Ikutlah memikirkan bagaimana bangun Jambi lebih maju,” ujarnya.

Dahlan menjelaskan, tahun lalu dia sudah banyak berdiskusi dengan gubernur HBA soal masa depan Jambi. Menurutnya, secara teritorial, selatan Jambi ada Sumsel yang sangat maju. Dalam 10 tahun terakhir ekonomi Palembang betul-betul maju luar biasa.

Utara Jambi ada Riau yang perkembangannya juga luar biasa. Jambi itu di tengah-tegah dari sebuah wilayah yang sangat maju. Saat itu, ia menegaskan kepada HBA, apa yang harus diperbuat oleh kelompok ekonomi untuk membuat Jambi maju.

“Saya selalu sampaikan, hanya orang Jambi yang bisa buat Jambi maju. Dan teman Tionghoa, harus bertanggung jawab untuk kemajuan Jambi. Kalau orang Jambi tidak pikirkan kemajuan Jambi, nanti ekonominya disedot ke selatan atau disedot Pekanbaru,” jelasnya.

Orang Jambi harus bangkit dan memanfaatkan Sumsel serta Riau untuk kemajuan. Makanya semua program gubernur akan didukung oleh BUMN. “Saya dukung harus ada jalan dari Sarolangun tembus Ujung Jabung,” kataya.

Dahlan meyakini bahwa pulau Sumatera akan jadi masa depan yang luar biasa di Indonesia. Kenapa? “Pulau ini sangat besar, lebih besar dari Jawa malah. Penduduknya besar dan gampang untuk diajak maju. Sumatera punya segalanya, kebun, air, gas. Yang di Jawa tidak ada, di Sumatera ada,” katanya.

Apalagi posisi Sumatera sangat dekat dengan negara maju seperti Singapura. Sehingga untuk diajak maju itu cepat. Beda dengan Indonesia timur, yang tetangganya kurang maju.

“Wilayah timur punya tetangga Papua Nugini, yang tidak maju, utara Filipina juga sulit. Terang satu-satuya di wilayah selatan, Australia, tapi Australia tidak baik juga,” katanya.

Karena itu, ketika jadi Dirut PLN, dia terus ngotot agar listrik di Sumatera baik. Karena jika listrik baik, ekonomi akan maju. “Dulu Palembang krisis listrik luar basa, hari ini sudah kelebihan listrik. Jambi yang termasuk sangat sulit listrik. Kita bangun berbagai fasilitas dan sekarang sudah surflus. Dan perkembangan daerah maju karena listriknya tak bermasalah,” ujarnya.

Diakuinya, jika listrik di Sumatera cukup, pelabuhan ada, jalan cukup, maka akan lebih maju. “Anda sudah betul usaha di sini. Saya yang salah tinggal di Surabaya, tapi saya tidak bisa milih mau lahir di mana. Jadi, pada generasi berikutnya Jambi, harus berjuang keras karena Sumatera akan bangkit dan jadi pusat ekonomi yang akan jauh lebih maju dari Jawa. Karena segalanya ada di sini,” bebernya.

Dahlan kemudian berpesan kepada Gubernur Jambi yang hadir agar punya nyali dan keberanian merubah birokrasi. “Karena harus cepat, kalau tidak, maka Jambi akan terlambat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, sejumlah warga Tionghoa menanyakan beberapa hal kepada Dahlan Iskan. Seperti Carles, yang menanyakan kepastian pembangunan Pelabuhan Samudera. Menurut Carles, pelabuhan Samudera merupakan hal mendesak mengingat Itu dibutuhkan untuk menunjang eksportir. “Selama ini kita ekspor lewat Palembang, Padang dan Pekanbaru,” singkatnya.

Kemudian, salah seorang pengusaha, Rudi, mengaku resah dengan adanya jembatan yang dibangun setinggi 12 meter di timur Jambi. Sehingga itu menghambat kapal yang masuk ke pelabuhan Talang Duku. “Kapal tidak bisa masuk. Sedangkan Pelabuhan Muara Sabak tidak mumpuni. Mohon diperhatikan masalah ini agar kami bisa lebih maju,” katanya.

Sementara, HBA yang mendapat kesempatan berbicara mengaku bahwa sejak dilantik menjadi gubernur, Dahlan adalah orang pertama yang ditemuinya. Saat itu, HBA minta bantuan Dahlan agar Jambi tidak krisis listrik. “Saya lihat Jambi butuh listrik. Ini prioritas. Maka saya temui Pak Dahlan. Kata Pak Dahlan, kita kejar. Akhirnya di Kerinci dibangun pembanngkit listrik,” katanya.

Mengenai Pelabuhan Samudera, ia menegaskan progress tersebut sudah masuk ke Bappenas RI, jadi prioritas MDGS. “Target realisasi pada tahun 2020,” katanya. HBA berharap kepada warga tionghoa agar membantu kemajuan Jambi.

Wakil Yayasan Kesejahteraan Sentosa (YKS) Darman Wijaya mengatakan, 5 persen penduduk Jambi adalah Tionghoa. Paling banyak bermukim di Kota Jambi. Menurutnya, 80 ribu warga Tionghoa bermukim di Kota Jambi atau sekitar 12 persen dari jumlah penduduk kota.

“Kami warga Tionghoa mayoritas pedagang hampir di mana saja. Namun seiring jalan waktu, warga sudah di semua usaha, karet, sawit, kontraktor dan sebagainya. Tekad kami adalah untuk memajukan Jambi, karena kami lahir, besar dan hidup di Jambi. Jangan ragukan itu. Kami adalah bagian dari Jambi,” ujarnya. “Tolong pemerintah permudah usaha warga kami,” tutupnya.(mui/nas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook