Pidato Presiden di Jerman soal PLTU Diklarifikasi Istana, Ini Penjelasannya

Nasional | Rabu, 19 April 2023 - 14:14 WIB

Pidato Presiden di Jerman soal PLTU Diklarifikasi Istana, Ini Penjelasannya
Salah satu kegiatan Presiden Joko Widodo pada Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman, Ahad (16/4/2023). (INSTAGRAM SEKRETARIATKABINET)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengklarifikasi, pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman. Dalam pidatonya, Jokowi sempat menyebut Indonesia akan menutup seluruh PLTU alias pembangkit batu bara pada 2025.

Bey mengklarifikasi, pada 2025 Indonesia baru 23 persen sumber energi dari alam akan ditutup. Seluruhnya diwacanakan pada 2050.


"Tahun 2025, 23 persen energi berasal dari EBT, tahun 2050 seluruh pembangkit batu bara ditutup. We walk the talk, not only talk the talk," demikian klarifikasi atas pernyataan Jokowi dari Bey, Rabu (19/4/2023).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan, Indonesia sangat terbuka untuk menerima investasi dan kerja sama, di antaranya dalam hilirasi industri dan ekonomi hijau. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutannya dalam acara pembukaan Hannover Messe 2023, di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman, Ahad (16/4/2023).

“Indonesia tidak sedang menutup diri, justru kami sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia,” ucap Jokowi.

Dalam membangun industri tersebut, Jokowi menilai Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, terlihat dari proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai 545,3 miliar dolar AS.

“Sampai tahun 2040 ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi USD 545,3 billion, ini peluang yang sangat besar, yang saling menguntungkan,” ungkap Jokowi.

Selain itu, Kepala Negara juga menekankan komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan. Hal ini terlihat dari sejumlah aksi nyata yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan serta upaya melaksanakan transisi energi.

“Laju deforestasi turun signifikan dan terendah 20 tahun terakhir, kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan mangrove yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, terluas di dunia, juga dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau,” tuturnya.

Di samping itu, Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025. Serta berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050.

“Indonesia juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat kita,” pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook