JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Memasuki bulan Januari, PLN mulai bergerak melakukan pendataan terhadap 4 juta pelanggan rumah tangga miskin serta mereka yang menggunakan daya 900 watt namun tidak layak disubsidi.

Langkah itu dilakukan atas perintah pemerintah yang melihat mayoritas subsidi listrik turut dinikmati masyarakat golongan mampu yang menggunakan listrik 900 watt.

Sebagaimana diketahui, tahun 2015 lalu pemerintah merencanakan tahun 2016 ini akan melaksanakan perubahan daya bagi pengguna tak layak subsidi.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, pendataan dilakukan dengan mencocokkan data pelanggan dengan data rumah tangga pada Basis Data Terpadu (BDT).

"Mulai Senin (18/1/2016) sampai pertengahan Maret 2016, tugas kami adalah mendata pelanggan yang benar-benar kurang mampu berdasarkan data BDT yang dikelola oleh TNP2K. Kami temukan IDPEL untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) tersebut," ujar Benny di Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Untuk melakukan penugasan tersebut, PLN melakukan koordinasi yang solid dengan unit-unit PLN di seluruh Indonesia dan jajaran pemerintah dari tingkat pusat sampai tingkat daerah.

Adapun proses pencocokkan data dimulai dengan pemilahan data rumah tangga kurang mampu per provinsi, per kabupaten, per kecamatan, per kelurahan/desa, sesuai unit wilayah/distribusi PLN hingga ke rayon.

"Pendataan hanya akan dilakukan oleh pegawai PLN yang membawa surat tugas dari PLN pusat," tegas Benny.(chi)

Laporan: JPNN

Editor: Fopin A Sinaga