GELAR OPERASI LILIN, POLRI SIAPKAN 166 RIBU PERSONEL

Sembilan Tol Baru Dioperasikan selama Nataru

Nasional | Minggu, 18 Desember 2022 - 09:13 WIB

Sembilan Tol Baru Dioperasikan selama Nataru
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -  Pemerintah me­mastikan kesiapan infra­struk­tur jalan, baik tol maupun non-tol, siap untuk menghadapi momen libur Natal 2022 dan tahun baru 2023. Saat ini jalan tol yang sudah operasional se­panjang 2.578 kilometer dan jalan nasional 46.690 kilometer.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, secara umum kesiapan infrastruktur jalan dalam mendukung kelancaran arus lalu lintas saat Nataru kali ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu juga didukung dengan adanya penambahan ruas tol yang beroperasi pada 2022. Termasuk tol yang dioperasikan secara fungsional. ”Insya Allah, jalan sudah lebih bersih dari sebelumnya dengan dilakukan peningkatan kualitas dan estetika. Khususnya di jalan tol melalui beautifikasi di 66 ruas tol dengan total panjang 1.405 kilometer,” ungkapnya.


Secara keseluruhan, kata Basuki, jalan tol di Jawa yang operasional sepanjang 1.670 kilometer. Dilengkapi tempat istirahat dan pelayanan (TIP) sebanyak 88. Yakni, terdiri atas 53 TIP tipe A, 29 TIP tipe B, dan 6 TIP tipe C. Untuk jalan nasional di Pulau Jawa, yang siap digunakan sepanjang 5.026 kilometer.

Di Pulau Sumatera, jalan tol yang beroperasi sepanjang 738 kilometer dengan TIP sebanyak 27 titik. Terdiri atas 20 TIP tipe A dan 7 TIP tipe B. Sementara itu, ruas jalan nasional di Pulau Sumatera yang siap digunakan adalah sepanjang 7.918 kilometer.

Untuk mendukung kesiapan lalu lintas pada Nataru ini, sembilan ruas tol baru dioperasionalkan secara fungsional. ”Sebanyak 7 ruas jalan tol baru di Pulau Jawa dan 2 di Pulau Sumatera juga akan dioperasionalkan. Seluruh jalan tol fungsional itu semuanya sudah siap untuk dilalui,” kata Basuki.

Sembilan ruas tol tersebut meliputi tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Seksi 2 dan 3 Ranca Kalong-Sumedang, Sumedang–Cimalaka, sepanjang 21 km), tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna–Kayuringin– Ujung, 4,8 km), tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (Tahap 1 Junction Wringanom, 7,4 km), dan tol Semarang Demak (Seksi 2 Sayung – Demak, 16,31 km). Kemudian, tol Cinere-Jagorawi (Seksi 3A Kukusan–Cinere, 3 km), tol Ciawi–Sukabumi (Seksi 2 Cigombong – Cibadak, 11,9 km), dan tol Jakarta Cikampek Selatan (Segmen Sadang – Kutanegara, 8,5 km). Lalu, dua ruas tol di Sumatera adalah tol Sigli-Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang – Kutobaro – SS Baitussalam, 12,3 km) dan tol Kuala Tanjung  Tebing Tinggi – Parapat (Seksi 1 Tebing Tinggi – Indrapura, 20,4 km).

Dia menambahkan, semua pekerjaan konstruksi di jalan tol maupun non-tol dihentikan sejak H-10. Karenanya, Basuki mengimbau pengguna jalan untuk tidak hanya memanfaatkan jalan tol sebagai jalur lalu lintas Nataru, tetapi juga jalan-jalan nasional yang rata-rata sudah dalam kondisi kemantapan 91,8 persen. ”Khusus jalur Pantai Selatan Jawa mungkin masih kurang untuk keberadaan SPBU-nya. Tapi, saya sudah sampaikan itu kepada Pertamina. Mungkin kalau Nataru ini belum, kita siapkan pada mudik Lebaran tahun depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa pengamanan Nataru memang menjadi tugas rutin. Namun, kesiapan dan persiapan tetap harus optimal. ”Memerlukan pengamanan dan memerlukan kesiapan dari seluruh sarana prasarana,” tegas dia. Apalagi, merujuk data Kementerian Perhubungan, diprediksi ada 44 juta orang yang bepergian selama periode Nataru.

Untuk itu, Polri bersama instansi terkait lainnya melakukan persiapan. ”Seperti yang dilaksanakan sebelumnya di Hari Raya Idul Fitri. Mudah-mudahan kali ini bisa lebih baik,” harap Sigit.

Dia memastikan bahwa skema rekayasa lalu lintas untuk meminimalkan terjadinya kemacetan sudah ada. Baik rekayasa lalu lintas ganjil genap, contra flow, maupun one way. ”Sebelum kami laksanakan (rekayasa lalu lintas) itu pasti kami akan sosialisasikan,” ujarnya.

Hal lain yang turut menjadi perhatian Polri adalah potensi terjadinya bencana dan kondisi darurat lainnya. Untuk itu, tidak kurang dari 166 ribu personel akan dikerahkan Polri dalam pengamanan Operasi Lilin tahun ini. ”Kami semua akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh rangkaian kegiatan dan aktivitas masyarakat di akhir tahun semuanya bisa berjalan dengan baik,” terang mantan kepala Bareskrim Polri tersebut.(gih/syn/fal/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook