Aceh Fokus Pemulihan Pascabencana

Nasional | Kamis, 18 Juli 2013 - 09:13 WIB

JAKARTA (RP) -Masa tanggap darurat Gempa Aceh resmi berakhir, Rabu (17/7). Gubernur Aceh memutuskan tidak memperpanjang masa tanggap darurat agar bisa fokus untuk pemulihan pascabencana.

Sejumlah sarana vital baik pemukiman maupun fasilitas umum bakal segera dibangun kembali.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat ini, Gubernur Aceh menetapkan Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah dalam masa transisi darurat menuju pemulihan.

Masa transisi tersebut dibatasi waktunya selama 25 hari dan bakal berakhir pada 10 Agustus mendatang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih memegang peran selama masa transisi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, masa transisi penting untuk proses pemulihan.

Dengan adanya masa transisi, penanganan tetap bersifat darurat namun sudah lebih mengarah pada revitalisasi kehidupan pascabencana.

Dalam masa tersebut, keperluan yang belum bisa diselesaikan saat tanggap darurat dapat dilanjutkan. Di antaranya, pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak atau hancur dan pemulihan sarana vital.

Kemudian, yang penting pula adalah penyediaan air bersih, sanitasi, sandang, pangan, layanan kesehatan, dan bahan dasar lainnya yang bersifat lanjutan.

”Transisi dilakukan hingga dimulainya tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa,” ujar Sutopo kemarin. Tahap rehabilitasi memerlukan masa persiapan lebih panjang, karena menyangkut perbaikan sejumlah sektor secara tuntas.

Seperti perumahan, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, maupun lintas sektor. Karena itu, dibuatlah masa transisi untuk memberi kesempatan  merencanakan rehabilitasi secara menyeluruh.

Sementara itu, tim SAR secara resmi menghentikan pencarian enam korban hilang di Aceh Tengah. Keenam orang itu adalah Sabri (23), M Jali (40), Khairul (11), Berkat (50), Ali Hasyimi (9), dan Nikmat, 35.

Mereka dinyatakan tertimbun longsor di Desa Serempah, Kecamatan Ketol. ”Keluarga korban telah mengikhlaskan,” lanjut alumnus UGM itu.

Dengan demikian, total jumlah korban meninggal mencapai 48 orang. Delapan orang dari Bener Meriah dan 40 orang dari Aceh Tengah (termasuk korban hilang).

Pengungsi hingga kemarin tercatat berjumlah 36.905 jiwa. Aceh Tengah memiliki pengungsi 32.129 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan. Sedangkan, 4.776 jiwa di Bener Meriah tersebar di enam kecamatan.(jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook