JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah berencana membentuk holding BUMN penerbangan. Nanti, holding BUMN penerbangan itu menggabungkan bandara dan maskapai yaitu, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Garuda Indonesia Tbk, AirNav Indonesia, dan PT Survai Udara Penas.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, holding akan membuka peluang lebih besar di industri penerbangan domestik dan internasional. Di beberapa negara pun dilakukan sinergi pengelolaan angkutan udara dan operator bandara. Misalnya, Malaysia, Dubai, maupun Jerman. ”Kita punya benchmark secara global. Singapura menyinergikan operator angkutan udara dengan bandar udara,” ujarnya Selasa (16/4).
Adanya holding juga dapat menimbulkan efisiensi lantaran sinergi tersebut bisa membuat pemangkasan biaya di sejumlah komponen. ”Konsepnya bisa dijadikan sharing cost. Banyak resource yang nantinya bisa di-sharing,” imbuhnya.
Di satu sisi, saat ini AP II sedang membangun landasan pacu (runway) ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Saat ini pembangunan mencapai 60 persen dan parallel taxiway-nya sudah 90 persen.
Jika pembangunan tersebut bisa diselesaikan sebelum Idulfitri, hal itu dapat menambah kapasitas pergerakan pesawat di Soetta. Saat ini kapasitas take off dan landing pesawat hanya 81 pergerakan per jam.
Adanya penambahan runway diharapkan bisa mendongkrak kapasitas menjadi 114 hingga 120 per jam. ”Satu hari take off dan landing-nya bisa 1.100 hingga 1.200 dengan infrastruktur itu. Operasional 24 jam membantu peningkatan kapasitas dan produktivitas Bandara Soetta,” urainya.
AP II mencatat, pada kuartal pertama terdapat kenaikan traffic pesawat rute penerbangan internasional sebesar 6 persen. Untuk domestik, kini pihaknya masih melakukan penghitungan traffic di bandara AP II.
Saat ini jumlah operasi bandara di bawah AP II mencapai 16 bandara, bertambah dari tahun lalu sebanyak 14 bandara. ”Memang ada terdampak cukup di domestik (karena harga tiket, red). Kita lihat dulu karena ini dinamis, pergerakan setiap hari berubah,” ucapnya.
AP II juga bersiap untuk angkutan Idulfitri. Posko angkutan Idulfitri akan dibuka H-15 sampai H+10 sehingga totalnya 25 hari.(vir/c25/oki/jpg)
Editor: Eko Faizin