JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sensus ekonomi akan segera dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun ini. Pendataan usaha dan pelaku usaha di seluruh wilayah Indonesia itu dijadwalkan pada 1-31 Mei 2016 mendatang. Untuk mensukseskan kegiatan tersebutu, BPS menyiapkan dana Rp2,4 Triliun.
"90 persen (anggarannya) digunakan untuk pengupahan. Mulai dari upah pendataan, pengawasan, pengolahan dan pengajar," ungkap Kepala BPS Suryatmin dalam jumpa pers di kantor BPS, Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Pendataan secara masif ini, menurutnya, membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi. Untuk itu, BPS merekrut 340 ribu petugas lapangan di seluruh Indonesia dengan seleksi terbuka. Sebab, jumlah pegawai BPS hanya sekitar 16 ribu orang.
Adapun pengupahan petugas kontrak tersebut dibayar sekitar Rp2,4 juta sampai Rp3 juta per orang sesuai UMR (Upah Minimum Regional) daerah masing-masing. "Melalui sensus ekonomi ini, kami ikut menciptakan lapangan kerja baru," ucap dia.
Suryatmin menerangkan, sensus ekonomi merupakan pendataan lengkap seluruh aktivitas ekonomi kecuali sektor pertanian yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami ada tiga sensus yang dilakukan setiap 10 tahun sekali meliputi sensus penduduk, pertanian, dan ekonomi," sebut dia. Ia menambahkan antusias masyarakat untuk menjadi petugas sensus ekonomi ini cukup luar biasa.
Proses rekrutmen petugas lapangan dimulai sejak Januari dengan jumlah pendaftar mencapai 10 kali lipat dari yang diterima.
"Kami juga berikan pelatihan bagi petugas lapangan terkait pengisian kuisioner, teknik wawancara, komunikasi yang baik dan lainnya," bilang Suryatmin.(hyt/sam)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama