JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Vaksinasi kepada pedagang Pasar Tanah Abang dilakukan, Rabu (17/2). Ini sebagai penanda bahwa telah memulai vaksinasi tahap dua bagi kelompok petugas pelayan publik dan lansia.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang ini dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Total pedagang yang akan divaksinasi sekitar 9 ribu orang. Per harinya akan disuntik 1.500 orang. "Diharapkan setelah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pedagang Pasar Tanah Abang ini dapat dilakukan juga bagi pedagang lainnya di seluruh Indonesia," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi di Pasar Tanah Abang merupakan pilot project. "Kalau nggak salah ada 153 pasar di Jabodetabek. Ini akan jadi model di provinsi lain," ucap Budi.
Vaksinasi tahap dua ini juga diperuntukkan bagi kelompok masyarakat yang karena profesinya rentan terpapar Covid-19. Misalnya tenaga pendidik, pelaku pariwisata, petugas pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan. Budi lebih lanjut menjelaskan model vaksinasi bagi petugas publik dilakukan dengan empat tipe. Pertama, vaksinator datang ke fasilitas kesehatan. Kedua, vaksinator datang ke kantor atau tempat petugas publik bekerja. Ketiga, vaksinator datang ke tempat ramai seperti pasar. Keempat, membuat satu tempat penyuntikan massal dan orang-orang datang ke tempat tersebut.
Dalam vaksinasi di Pasar Tanah Abang kemarin juga dihadiri Presiden Joko Widodo.
"Kita memulai vaksinasi untuk pelayan publik dan pekerja publik yang di dalam kalkulasi kami ada 16,9 juta," ucapnya.
Jokowi melanjutkan, selain pekerja publik juga asa 21,5 juta lansia yang akan divaksin. Jokowi yang datang ke Tanah Abang sekitar pukul 08.50 langsung memeriksa pelaksanaan vaksinasi didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jokowi memuji manejemen lapangan pada saat vaksinasi.
Setelah dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta, Presiden menjelaskan, kegiatan vaksinasi massal bagi pelayan dan pekerja publik juga akan dilakukan di provinsi lain. Jokowi juga mengingatkan akan pentingnya untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lansia berjalan mulai kemarin (17/2). Diawali dengan suntikan vaksin kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang kini berusia 77 tahun. Dia bersyukur proses vaksinasi berlangsung dengan lancar. Ma’ruf juga mengatakan tidak ada keluhan yang dia rasakan setelah divaksin. Dia mengatakan tidak mengalami rasa pusing atau lainnya. Ma’ruf mengatakan dirinya divaksin setelah keluar ketentuan bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan pemerintah aman untuk kelompok lansia.
’’Oleh karena itu saya ajak semua yang sebangsa saya, usianya cukup lanjut, aya di atas 70 tahun, ternya vaksin ini tidak menimbulkan efek apa-apa,’’ paparnya.
Dia lantas mengajak semua masyarakat Indonesia, khususnya kelompok lansia, untuk mengikuti program vaksinasi. Sehingga bisa terwujud kekebalan komunita atau herd immunity. Ma’ruf mengatakan vaksinasi merupakan salah satu cara tepat untuk mencegah penularan Covid-19. Sebab sampai saat ini belum bisa diketahui pandemi Covid-19 ini berjalan hingga kapan.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan mengikuti vaksinasi adalah fardhu kifayah atau wajib. Sebab menjaga diri dan orang lain dari penyakit atau wabah itu hukumnya wajib.
’’Wajibnya sampai kapan? Sampai nanti tercapainya herd immunity. Setelah itu baru gugur kewajibannya,’’ paparnya.
Kecuali bagi orang yang secara medis tidak bisa mengikuti vaksinasi, maka hukumnya tidak wajib. Menkes Budi Gunawan Sadikin menyampaikan terima kasih kepada Wapres Ma’ruf Amin karena bersedia divaksin. Dia menjelaskan setelah kelompok tenaga kesehatan, giliran kelompok lansia atau senior. Tujuannya untuk melindungi para lansia yang masuk kelompok rentan.
’’Wapres mengambil inisiatif pertama. Karena bukan hanya melindungi diri kita, tetapi juga keluarga dan tetangga,’’ tuturnya.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan vaksinasi untuk lansia adalah program strategis.
’’Karena untuk melindungi kelompok rentan,’’ jelasnya.
Dia berharap keluarga besar kelompok lansia atau kelompok rentan dapat segera divaksin. Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri mengaku optimis Indonesia dalam waktu dekat bisa memproduksi Vaksin Nusantara untuk menghentikan pandemi Covid-19. Hal itu dia sampaikan setelah menyaksikan langsung penyerahan hasil uji klinis fase 1 vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang diberi nama Vaksin Nusantara kemarin.
Pasien Positif Covid-19
Riau Menurun
Penambahan pasien positif Covid-19 di Riau, belakangan ini terus mengalami penurunan. Seperti per Rabu (17/2) penambahan pasien positif hanya 26 orang, sedangkan pasien sembuh bertambah 106 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan penambahan 26 pasien positif tersebut, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 30.299 orang. Sedangkan pasien yang sembuh total 28.678 orang.
"Untuk kabar dukanya, juga terdapat tiga pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 732 orang," katanya.
Dijelaskan Mimi, dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 333 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 556 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik dirumah sakit maupun isolasi mandiri tinggal 889 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 1.707 orang dan yang isolasi di rumah sakit 89 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 70.414, meninggal dunia 205 orang.
"Untuk informasi lainnya, sampai hari ini laboratorium biomolekuker RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sebanyak 222.791 sampel swab pasien," ujarnya.
Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia tersebut, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Meskipun beberapa orang sudah dilakukan vaksinasi, namun protokol kesehatan harus tetap dijalankan.
"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.(lum/lyn/mia/jpg/sol)