JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Panitia Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tidak akan memperpanjang batas akhir masa pendaftaran SNMPTN 2019. Jika siswa belum melakukan finalisasi hingga 19 Februari pukul 22.00, maka dianggap tidak menggunakan haknya untuk mendaftar.
Ketua Koordinator Pelaksana Teknis LTMPT Prof Budi Prasetyo Widyobroto menuturkan, tambahan lima hari masa pendaftaran rasanya cukup. Total sudah 16 hari panitia memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih jurusan dari 83 universitas negeri di Indonesia sesuai dengan minat dan kemampuan. Apalagi, masalah server yang kerap down sudah tidak lagi dialami.
Jumlah server yang semula 13, kini sudah ditingkatkan menjadi 25 server. Masing-masing bisa mengatasi 150 ribu peserta yang mengakses. “Saya kira kami sudah cukup menunggu. Kalau memang ada siswa yang tidak menggunakan haknya, ya ngapain,” ucap Budi saat dihubungi JPG, Ahad (17/2).
Budi menyadari, mendaftar atau tidak adalah hak siswa maupun sekolah. “Artinya, siswa maupun sekolah boleh menggunakan haknya atau tidak. Tergantung keputusan masing-masing,” terang dia.
Berdasarkan data yang masuk hingga pukul 17.30, baru 60 persen siswa yang mendaftar dari jumlah total 778.849 siswa yang layak dan berhak mendaftar. Atau sekitar 472.371 peserta. Meski begitu, belum seluruhnya melakukan finalisasi. Hanya 459.820 orang yang sudah melakukan finalisasi dan mencetak kartu ujian. Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada itu juga mengeluhkan minat masyarakat yang memilih mendaftar di akhir waktu. Dia juga tidak memungkiri bahwa peningkatan jumlah pendaftar selama dua hari kemarin kurang menggembirakan. Hanya meningkat 29.526 peserta sejak update pada 15 Februari lalu.
Untuk menggenjot jumlah pendaftar, lanjut Budi, pihaknya sudah melakukan segala upaya untuk sosialisasi. Salah satunya dengan membuat running text di berbagai televisi nasional.
“Kami lakukan imbauan di TV setiap hari. Harapannya, masyarakat melihat itu dan segera mendaftar sampai tuntas,” terang Budi.(han/oni/jpg)