JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Masih banyak tahapan yang harus dilalui agar mobil listrik dapat diproduksi secara massal. Apalagi kendaraan non-BBM tersebut belum populer. Praktis, belum memiliki target pasar untuk penjualan.
Saat ini, mobil listrik masih berada pada tahap prototype 8 usai melewati rangkaian tes Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT). Secara ilmiah, produk tersebut sudah lulus uji. Namun, apakah secara ekonomi oke? Belum tentu.
“Kami tidak ingin mengulang yang sudah-sudah. Punya produk nasional macam-macam tapi tidak pernah bagus penjualannya setelah launching. Sales service-nya hampir tidak berjalan. jadi habis itu berhenti, kan sayang,” katanya.
Nah, pekerjaan untuk memassalkan tentu merupakan pekerjaan perusahaan industri otomotif. Dengan menggandeng perusahaan tersebut, lanjut Dimyati, maka akan ketahuan pasar dan segmen penjualannya seperti apa. “Walaupun secara scientific oke tapi kalau pasarnya tidak memerlukan percuma. Dan kalau harganya tinggi juga sama saja. Pasti kalah sama yang lain,” ujarnya.