JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bagi polisi-polisi pemberani ini, mati bukanlah hal yang harus ditakutkan. Maka ketika harus berhadapan dengan para teroris, mereka pun sudah siap mati diterjang peluru atau bom milik teroris.
Sikap dan tindakan AKBP Untung Sangaji, dan juniornya Ipda Tamat Suryani, langsung mendapat pujian ketika dengan beraninya mereka kontak senjata dengan teroris yang melakukan pengeboman dan penembakan di kawasan Sarinah Jakarta Kamis lalu. Langkah mereka berhasil, dua teroris masing-masing Muhammad Ali dan Afif Sunakin, tewas setelah adu tembak dengan mereka.
"Kami polisi tidak takut. Saya polisi sudah menganggap kaki di sebelah sudah di kuburan," kata Untung di Mabes Polri, Jakarta, Senin, (18/1/2016). Sebagai anggota korps bhayangkara, dia mengaku siap mati untuk melindungi masyarakat.
"Tujuh kali 24 jam saya siap menjaga masyarakat walaupun saya harus jarang bercumbu dengan istri saya," tegasnya.
Di depan awak media, Untung juga menyampaikan tidak akan pernah mundur untuk melawan aksi teror di Indonesia. Dia bahkan mengundang para teroris untuk melakukan pertarungan yang fair dengan dirinya. "Bilang sama mereka (para teroris) saya tidak takut," katanya.(mg4)
Laporan: JPNN
Editor: Fopin A Sinaga