Angin puting beliung memporak-porandakan lima rumah warga dan satu masjid di Batang Arau, Padang Selatan, pagi kemarin (17/1). Dalam peristiwa itu, seorang siswa SMK Kartika kelas II, Afrigo, 14, terluka diimpit material seng masjid.
Lima rumah tersebut milik Rostian, Aspam, Tek Keni, Envigo, dan Samsinar. Angin puting beliung terjadi tiba-tiba, sekitar pukul 10.15 WIB. Warga panik melihat bangunan rumah dan atap masjid beterbangan.
“Saat kejadian saya berada di dalam rumah. Melihat warga berlarian keluar, saya pun ikut berlari. Di luar, saya lihat atap seng beterbangan. Sementara awan gelap. Karena takut, saya kembali masuk ke rumah dan berpegangan pada tiang rumah,” kata Diana, 28, warga RT06/RW02 pada Padang Ekspres, kemarin (17/1).
Seorang pelajar korban angin puting beliung, Afrigo menceritakan, saat kejadian ia berada di luar rumah. Melihat angin kencang, ia berusaha lari ke rumah.
“Belum sempat masuk ke rumah, kepala saya tertimpa balok masjid. Lalu seng masjid menghantam kaki kiri saya,” jelasnya.
Angin reda, Afrigo dibawa orangtuanya ke RST Reksodiwiryo. Kini ia menjalani perawatan di rumah.
Pantauan Padang Ekspres di lokasi, serpihan atap rumah dan Masjid Tawaduk tampak berserekan. Beberapa rumah yang atapnya rusak, telah ditutupi terpal seadanya.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Syafrizal mengatakan, bencana pagi kemarin belum bisa dipastikan apakah puting beliung atau angin kencang biasa. “Kita belum tahu pasti karena angin puting beliung ini sifatnya memang dadakan,” jelasnya saat dihubungi via telpon.
Syafrizal mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap ancaman bencana, terlebih yang tinggal di kawasan rawan bencana. “Untuk sementara daerah kita masih rawan bencana, seperti angin kencang dan banjir akibat curah hujan yang tinggi,” imbaunya. (mg14/kd)