JUMLAHNYA DUA TON CAIRAN

Jepang Kirim Zat Kimia Padamkan Api

Nasional | Sabtu, 17 Oktober 2015 - 00:02 WIB

Jepang Kirim Zat Kimia Padamkan Api
Ilustrasi.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bantuan asing untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia kembali datang. Kali ini, pemerintah Jepang bakal menyokong operasi pemadaman karhutla di enam provinsi rawan kebakaran. Namun, bantuan tersebut bukan berupa unit pesawat pemadam kebakaran. Namun,zat kimia   berbentuk cairan yang mampu memadamkan api.

Bantuan tersebut secara resmi diberikan Duta Besar Jepang untuk RI Yasuaki Tanizaki kepada Wakil Menteri Luar Negeri A M Fachir kemarin. Cairan yang disebut miracle foam a+ tersebut diakui cukup ampuh untuk memadamkan api di hutan dan lahan. Total cairan yang bakal diberikan sebanyak 2 ton bersamaan dengan bantuan tenaga ahli untuk menggunakan produk tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Kami berterimakasih terhadap Jepang terkait bantuan ini. Karena bukan hanya mengirimkan produk, tenaga ahli pun ada untuk memastikan efeknya maksimal. Ini membuktikan eratnya hubungan Indonesia dan Jepang," terang Fachir di Jakarta Jumat (16/10/2015).

Yasuaki menambahkan, cairan tersebut terdiri atas 100 paket berisi masing-masing 20 liter. Satu paket miracle foam a+ diperkirakan bisa memadamkan api seluas 1.000 meter persegi. Sehingga, total bantuan yang disalurkan ditargetkan untuk memadamkan 100 ribu meter persegi lahan yang terbakar.

"Zat tersebut akan tiba di Indonesia Sabtu (17/10/2015). Namun, tim ahli sudah berangkat lebih dulu Kamis malam (16/10) untuk berkoordinasi di lapangan. Kami yakin zat ini efektif untuk memadamkan kebakaran hutan," imbuhnya.

Jepang diketahui tak mempunyai pesawat sesuai spesifikasi untuk memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Indonesia. Pernyataan itu dikeluarkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir.

Arrmantha Nasir mengatakan, pihaknya memang memutuskan untuk menerima bantuan cairan dari Jepang. "Setelah bantuan datang, kami kami kirimkan kepada BNPB. Rencananya bakal digunakan untuk wilayah Sumatera Selatan. Karena itu, tim sudah lebih dulu berangkat ke Palembang," ungkapnya.(bil/mia)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook