PADANG (RP) - Masyarakat yang berdomisili di Kota Padang, Padangpariaman, Kota Pariaman, Pesisir Selatan , Kabupaten Pasaman, Agam, Solok dan Solok Selatan harus senantiasa waspada.
Pasalnya, daerah itu masuk segmen yang sewaktu-waktu terjadi gempa darat dan laut yang berpotensi tsunami.
‘’Makanya, kewaspadaan tinggi harus dilakukan,’’ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Yazid Fadli dan Kepala Dinas ESDM Sumbar Marzuki Mahdi, kemarin (16/8).
Menurut Yazid, sejak 26 Mei 2013 sudah terjadi gempa sampai 13 kali dengan kekuatan berkisar 4,4 sampai 6,0 SR.
Gempa-gempa tersebut dirasakan guncangannya di beberapa lokasi di wilayah Sumatera Barat yakni Padang, Pesisir Selatan, Padangpariaman, Pariaman, dan Mentawai. Warga ke luar rumah dan gedung, tapi hingga kini tidak ada laporan korban dan kerusakan.
Dalam upaya mitigasi bencana gempa, baik yang berpusat di laut maupun darat pada masa akan datang, disarankan Pemkab dan Pemko berkoordinasi optimal dengan instansi terkait tentang kemungkinan terjadinya gempa bumi lebih besar serta akibat yang ditimbulkannya.
‘’Kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana gempa yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, melakukan sosialisasi dan simulasi gempa bumi yang berpotensi tsunami kepada segenap lapisan masyarakat secara berkelanjutan,’’ jelas Yazid.
Selain itu, melakukan sosialisasi dan simulasi gempa kepada segenap warga masyarakat yang bermungkim di sepanjang kawasan yang dilalui sesar besar Sumatera segmen Sumpu dan segmen Sianok.
Untuk diketahui, kawasan segmen Sumpu meliputi Kecamatan Tigo Nagari, Kecamatan Bonjol, Lubuksikaping, Panti. Sedangkan Segmen Sianok melintasi Kecamatan Palupuh, Palembayan, Tanjung Raya, Sungai Puar, IV Nagari, Kamang dan Rao. Lalu, Segmen Singkarak termasuk Kecamatan Batipuh XI Koto Singkarak, Bukik Sundi, Gunung Talang, Lembang Jaya, Lembah Gumanti, Pantai Cermin, Sungai Pagu dan Muaro Labuh.(ade)