JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keluarga Cendana berencana menyerahkan sejumlah dokumen penting terkait almarhum Soeharto dan alamarhum Ibu Tien. Dokumen penting itu nantinya akan diserahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Rencananya, penyerahan dokumen penting itu dilakukan Jumat (18/7/2019) di Ruang Noerhadi Magetsari, Gedung ANRI, di Jalan Ampera Raya, Cilandak, Jakarta Selatan. Dari informasi yang didapat, turut hadir dalam penyerahan itu antara lain Mbak Tutut, Mbak Titiek dan Mbak Mamiek serta Tommy Soeharto.
Disebutkan bahwa kumpulan dokumen Pak Harto dan Ibu Tien itu terdiri dari buku kumpulan pidato Ibu Tien dari tahun 1968 sampai 1996 berikut microfilmnya. Juga buku kumpulan pidato Pak Harto dari tahun 1966 sampai 1998 bersama microfilmnya.
Kemudian microfilm sidang kabinet dan Proklamasi Integrasi Balibo, serta DVD dan album foto Pak Harto. Keluarga Cendana juga akan menyerahkan mesin microfilm reader Indus 4601-11.
Untuk diketahui, Soeharto menjadi Presiden kedua RI dengan jabatan paling lama yakni 32 tahun. Ia menjadi orang paling berkuasa di Indonesia sejak 12 Maret 1967 dan lengser pada 21 Mei 1998. Soeharto lahir di Dusun Kemusuk, Jogjakarta, 8 Juni 1921 dan meninggal di Jakarta pada 27 Januari 2008. Sedangkan Ibu Tien yang memiliki nama asli Raden Ayu Siti Hartinah lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, pada 23 Agustus 1923. Ibu Tien meninggal dunia pada 28 April 1996.(rmol/ruh)