BUKITTINGGI (RP) - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Kota Bukittinggi makan korban. Salah seorang anggota satuan polisi pamong praja (Satpol PP) setempat, Hermanto Hasan, 34, ditusuk pedagang sate di bawah taman Jam Gadang Bukittinggi. Korban dilarikan ke rumah sakit (RS), sementara tersangka melarikan diri.
Informasi yang diperoleh koran ini di lapangan, kejadian main tusuk tersebut terjadi sekitar pukul 08.40 WIB kemarin (16/6). Saat itu korban yang sehari-hari bertugas sebagai sopir mobil patroli Satpol PP bersama salah seorang petugas Satpol PP lainnya bernama, Nanan, baru saja datang ke taman bawah Jam Gadang untuk melakukan penertiban PKL.
Entah bagaimana, korban yang itu tidak berpakaian dinas, tiba-tiba bertengkar dengan pedagang sate yang diketahui berinisial “S”. Tak lama berselang, terjadilah perkelahian sehingga korban mengalami luka tusuk di perutnya.
Masyarakat yang kebetulan ramai di tempat kejadian perkara (TKP) melakukan aktifitas olahraga dan bersantai, langsung melakukan pertolongan bersama teman korban, Nanan dengan membawa korban ke RS Yarsi Bukittinggi. Sementara tersangka langsung melarikan diri, dan belum tertangkap hingga berita ini dirilis.
Kepala Satpol PP Bukittinggi, Syafnir membenarkan, penusukan anggotanya oleh salah seorang PKL. Dia mengatakan, saat kejadian, korban bersama Nanan, baru saja selesai tugas bersama regunya yang berjumlah 10 orang menertibkan PKL di Pasar Bawah untuk berpindah ke Pasar Atas.
Hanya saja, ketika menuju taman bawah Jam Gadang, korban dan Nanan lebih duluan datang dari 8 orang petugas Satpol PP lainnya. Disaat korban menertibkan salah seorang pedagang PKL berjualan sate, terjadi pertengkaran. “Korban langsung ditusuk dengan pisau pemotong ketupat,” jelasnya.
Syafnir mengakui, bahwa korban tidak memakai pakaian dinas saat melakukan penertiban, karena pada saat itu adalah hari Minggu, sehingga muncul asumsi di lapangan bahwa yang menertibkan bukan petugas Satpol PP. “Tidak mungkin PKL yang ditertibkan tidak mengetahui bahwa korban adalah petugas Satpol PP, karena selalu bertugas di bawah Jam Gadang,” jelasnya.
Syafnir menegaskan telah melaporkan peristiwa penusukan anggotanya ke Polresta Bukittinggi, untuk diproses sesuai hukum yang barlaku. Sementara korban penusukan, Hermanto Hasan, menurutnya, barusan selesai dioperasi dengan luka selebar 3 cm. “Peristiwa penusukan ini sudah kita laporkan ke Polresta Bukittinggi, dan korban saat ini baru saja selesai dioperasi,” jelas Safnir yang dihubungi melalui ponselnya.(rpg)