Tertibkan PKL, Satpol PP Ditusuk

Nasional | Senin, 17 Juni 2013 - 12:43 WIB

Tertibkan PKL, Satpol PP Ditusuk
Jam Gadang di Kota Bukittinggi. Foto aznil fajri/riau pos

BUKITTINGGI (RP) - Pener­tiban pedagang kaki lima (PKL) di Kota Bukittinggi makan korban. Salah seorang anggota satuan polisi pamong praja (Satpol PP) setempat, Hermanto Hasan, 34, ditusuk pedagang sate di bawah taman Jam Gadang Bukittinggi. Kor­ban dilarikan ke rumah sakit (RS), sementara tersangka melarikan diri. 

Informasi yang diperoleh koran ini di lapangan, kejadian main tusuk tersebut terjadi sekitar pukul 08.40 WIB ke­marin (16/6). Saat itu korban yang sehari-hari bertugas se­ba­­gai sopir mobil patroli Sat­pol PP bersama salah se­orang petu­gas Satpol PP lainnya bernama, Na­nan, baru saja datang ke ta­man bawah Jam Gadang untuk melakukan pe­nertiban PKL.

Entah bagaimana, korban yang itu tidak berpakaian di­nas, tiba-tiba bertengkar de­ngan pedagang sate yang di­ke­tahui berinisial “S”. Tak la­ma berselang, terjadilah perke­la­hian sehingga korban me­nga­­lami luka tusuk di perut­nya.

Masyarakat yang kebetulan ramai di tempat kejadian per­kara (TKP) melakukan akti­fitas olahraga dan bersantai, lang­sung melakukan perto­longan bersama teman kor­ban, Nanan dengan membawa korban ke RS Yarsi Bukittinggi. Semen­tara tersangka langsung mela­rikan diri, dan belum tertan­g­kap hingga berita ini dirilis.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Satpol PP Bukit­tinggi, Syafnir membenarkan, penusukan anggotanya oleh salah seorang PKL. Dia menga­takan, saat kejadian, korban bersama Nanan, baru saja sele­sai tugas bersama regunya yang berjumlah 10 orang me­ner­tibkan PKL di Pasar Bawah untuk berpindah ke Pasar Atas.

Hanya saja, ketika menuju taman bawah Jam Gadang, kor­ban dan Nanan lebih du­lu­an datang dari 8 orang petu­gas Satpol PP lainnya. Disaat korban menertibkan salah se­orang pe­dagang PKL berjua­lan sate, terjadi pertengkaran. “Kor­ban langsung ditusuk dengan pisau pemotong ketu­pat,” jelasnya.

Syafnir mengakui, bahwa korban tidak memakai pakaian dinas saat melakukan penerti­ban, karena pada saat itu ada­lah hari Minggu, sehingga muncul asumsi di lapangan bahwa yang menertibkan bu­kan petugas Satpol PP. “Tidak mungkin PKL yang ditertibkan tidak mengetahui bahwa kor­ban adalah petugas Satpol PP, karena selalu bertugas di ba­wah Jam Gadang,” jelasnya.

Syafnir menegaskan telah melaporkan peristiwa penu­sukan anggotanya ke Polresta Bu­kittinggi, untuk diproses se­suai hukum yang barlaku. Se­men­tara korban penusukan, Her­manto Hasan, menurut­nya, ba­rusan selesai dioperasi de­ngan luka selebar 3 cm. “Peris­tiwa penusukan ini su­dah kita lapor­kan ke Polresta Bukit­tinggi, dan korban saat ini baru saja selesai dioperasi,” jelas Safnir yang dihubungi melalui ponselnya.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook