JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kuota jemaah haji untuk Indonesia pada musim haji tahun 2016 ini dipastikan tetap, yakni 168.800 orang. Hal ini berarti daftar tunggu atau waiting list yang saat ini mencapai 3 juta orang, dengan waktu terlama 37 tahun makin panjang.
Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, pemerintah Arab Saudi masih memberlakukan pemotongan 20 persen dari kuota normal setiap negara pengirim jamaah haji. Kebijakan ini pun sudah berlaku sejak tahun 2013 lalu seiring dilakukannya proses renovasi Masjidil Haram.
“Dari pertemuan dengan Menteri Haji Saudi Arabia, secara eksplisit dinyatakan bahwa seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia, kuota hajinya sama dengan tahun lalu. Jadi, Indonesia tetap 168.800 jamaah,” ungkap dia.
Lukman mangakui, pihaknya sudah meminta kepastian tambahan kuota 10 ribu jamaah kepada Pemerintah Arab Saudi, meski hingga saat ini belum mendapat lampu hijau lantaran masih dipertimbangkan.
“Itu menjadi perhatian Pemerintah Saudi. Nantinya akan disampaikan secara resmi terkait hal ini,” kata Lukman.
Lebih jauh, Lukman menambahkan, perluasan Masjidil Haram dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah haji, bukan untuk menambah kuota.
Sebab, jika kuotanya ditambah, berarti potensi berdesak-desakan tetap terjadi sehingga jamaah menjadi tidak nyaman dalam beribadah. Penumpukan jamaah yang berlebih juga rentan menimbulkan risiko.
“Artinya Pemerintah Saudi ingin agar kuota tidak ditambah, agar lebih nyaman. Kalau diperluas tapi kuota ditambah, itu sama saja memicu risiko,” tandas Amirul Hajj ini.(hyt)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama