JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kembalikan konstitusi negara pada UUD 1945 yang asli, sebagaimana disusun para pendiri bangsa. Ini merupakan pernyataan tokoh Riau Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid kepada MPR RI. Syarwan yang tergabung dalam Gerakan Selamatkan NKRI, ini bertatap muka dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua Lembaga Kajian MPR Rully Chaerul Azwar di komplek parlemen Jakarta, Selasa (15/12). Selain Syarwan, para tokoh Gerakaan Selamatkan NKRI lain seperti Jenderal (Purn) TNI Djoko Santoso, Rachmawati Soekarnoputri, Lily Wahid, Hatta Taliwang dan puluhan aktivis.
“Intinya saya ingin meyakinkan kita semua. Kita harus kembali pada UUD 1945 yang asli. Mudah-mudahan bapak (Ketua MPR-red) dikenang sebagai hero dengan mengembalikan ini,” tegas Syarwan.
Dia juga menyampaikan perjuangan gerakan tersebut tidak akan berhenti dengan tuntutan ini. Sebab, para aktivis muda, kata Syarwan, menginginkan gedung MPR RI kembali diduduki dan pemerintahan direbut oleh rakyat. Untungnya, gerakan kaum muda bisa direm setelah mengajak rembug tokoh-tokoh tua.
“Untung mereka undang yang tua-tua dan ada MPR ini, yang harus diberdayakan. Jadi, kalau bapak tidak berjuang seperti kami itu mengkhianati keinginan kami. Usia saya sudah 72 tahun, saya tidak mungkin jadi pejabat lagi. Kalau kembali pada UUD 1945 yang asli, sisa umur saya, saya relakan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Rachmawati menjelaskan alasan mendasar mengapa konstitusi negara harus kembali pada UUD 1945 yang asli. Pasalnya, amandemen UUD yang sudah empat kali dilakukan merubah sama sekali filosopi dasar konstitusi.(fat)