Terekam CCTV, Perampok Gasak Bank BTPN

Nasional | Sabtu, 16 November 2013 - 15:20 WIB

BUKUTTINGGI (RP) - Dini hari kemarin (15/11), kawanan pe­rampok membobol Bank Tabungan Pen­siunan Nasional (BTPN) Kantor Ca­bang Pembantu Aurkuning, di jalan By­pass sekitar 200 meter dari pusat pa­sar konveksi Simpang Aur­kuning, Bukittinggi. Pe­ram­pok berjumlah lebih dari seorang ini, berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp 598.917.000.

Aksi perampok terekam ka­me­ra tersembunyi (CCTV) di luar kantor BTPN itu, terjadi sekitar pukul 03.10. Kawanan perampok ter­lihat mendatangi BPTN meng­gunakan mobil To­yo­ta Avanza warna hitam BA 1821 UM sekitar pukul 02.42. Tak lama, kawanan pe­rampok ini meninggalkan kan­tor tanpa berpenjaga itu. Sekitar pukul 02.46, kawanan perampok kem­bali datang, dan beberapa menit kemudian menghilang.

Nah, pu­kul 03.09 kawanan pe­ram­­pok kem­bali mendatangi kantor ter­sebut. Waktu inilah, di­duga ka­wanan perampok men­ja­­lan­kan aksinya. Salah se­orang terlihat mematikan arus listrik gedung dengan meng-off-kan MCB (Mi­niature Circuit Breaker) listrik di luar gedung.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selepas itu, perampok mem­bongkar paksa dua kunci gem­bok pin­tu. Lalu, mem­bongkar pintu ke­dua dan ketiga, serta menggun­ting kabel alarm. Tak lama setelah itu, perampok yang sudah menge­tahui seluk beluk BTPN ini lang­sung mengincar brankas.

Berbekal mesin las, peram­pok membongkar paksa brankas di lantai satu. Diduga mereka bolak-balik mengambil air dari lantai dua, supaya uang dalam brankas tidak terbakar atau rusak.

Begitu brankas berhasil di­bong­­kar paksa, perampok me­ngu­ras isi brankas berisi uang ber­jumlah Rp 598.917.000. Se­men­tara surat-surat penting da­lam brankas, tidak diambil dan di­biarkan berserakan. Sele­pas itu, kawanan perampok mening­galkan kantor BPTN dengan merapatkan pintu rolling door.

Aksi kawanan perampok ini pertama kali diketahui satpam BTPN, Dodoik, 40, ketika hen­dak masuk kantor sekitar pukul 07.50, Jumat (15/11). Dia curiga melihat pintu utama rolling door sudah terbuka selebar 20 cm. Begitu pula pintu kedua dan ketiga, hanya berjarak 20 sampai 30 cm dari pintu pertama.

Melihat itu, Dodoik m­engin­for­­masikan ke manajemen BPTN dan melaporkan kejadian itu ke Polres Bukittinggi. Tidak lama berselang, beberapa orang polisi dan manajemen BPTN datang ke kantor.

Saat itulah, terlihat pintu brankas yang terletak di ruangan be­lakang petugas teller terbuka le­bar, dalam kondisi hangus be­kas dilas. Sementara ruangan lain­nya tidak diganggu peram­pok. Polisi langsung memasang police line di tempat kejadian peristiwa (TKP).

Dodoik menyebutkan, dirinya tidak ber­tugas pada malam hari. Pa­sal­nya, tak ada anjungan tunai man­diri (ATM) di depan kantor BPTN. “Saya tidak ditugaskan ma­lam hari, karena tidak ada ATM BTPN di depan kantor,” tambahnya.

Branch Senior Manager (BSM) BTPN Aurkuning, Eka Dia­na Sari mengatakan, polisi su­dah melakukan identifikasi ke­jadian tersebut. “Uang sebesar Rp 598.917.000 raib. Surat-su­rat berharga milik nasabah ti­dak ada yang hilang, hanya ru­sak dan ba­sah,” ujarnya tanpa me­nye­butkan surat-surat ber­har­ga di­maksud.

Kapolres Bukittinggi AKBP Amirjan menyebutkan pihaknya su­dah menyelidiki kasus terse­but. “Kita sedang lidik. Ini (pe­ram­pokan bank) sudah jadi perhatian khusus kita, sehingga sistem keamanan di perbankan harus dievaluasi,” ujarnya.

Untuk mengantipasi hal-hal ti­dak diinginkan, dia berharap pi­hak bank jangan hanya me­man­­faatkan teknologi CCTV saja. Pasalnya, CCTV hanya bisa menyimpan gambar, namun ti­dak bisa menggagalkan tinda­kan kriminal. “Ke depan, kita minta ke­pada semua bank di wilayah hu­kum Polres Bukittinggi, me­nem­patkan petugasnya di ma­lam hari,” harapnya.

Kapolres menyebutkan pi­hak­nya akan mempersempit ruang gerak perampok yang di­nilai profesional tersebut. Se­lain mengintensifkan patroli secara terbuka malam dan siang hari, pihaknya juga menggalakan razia kendaraan melalui cipta kondisi.

Sebelum BPTN, perampok be­raksi di BPR Syariah Ampek Ang­kek yang berkantor di Parik­putih, Kabupaten Agam, Kamis (19/9). Perampok berhasil meng­­gasak uang tunai Rp270 juta, 60 emas, dua laptop. Lalu, Ju­mat (25/10), giliran Bank Pun­di Bukittinggi di jalan Sutan Syah­rir, Jembatan Besi diram­pok. Sebanyak Rp 152 juta diba­wa kabur perampok. Hingga kini, belum satupun pelaku ber­hasil ditangkap.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook