BUKUTTINGGI (RP) - Dini hari kemarin (15/11), kawanan perampok membobol Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Pembantu Aurkuning, di jalan Bypass sekitar 200 meter dari pusat pasar konveksi Simpang Aurkuning, Bukittinggi. Perampok berjumlah lebih dari seorang ini, berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp 598.917.000.
Aksi perampok terekam kamera tersembunyi (CCTV) di luar kantor BTPN itu, terjadi sekitar pukul 03.10. Kawanan perampok terlihat mendatangi BPTN menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam BA 1821 UM sekitar pukul 02.42. Tak lama, kawanan perampok ini meninggalkan kantor tanpa berpenjaga itu. Sekitar pukul 02.46, kawanan perampok kembali datang, dan beberapa menit kemudian menghilang.
Nah, pukul 03.09 kawanan perampok kembali mendatangi kantor tersebut. Waktu inilah, diduga kawanan perampok menjalankan aksinya. Salah seorang terlihat mematikan arus listrik gedung dengan meng-off-kan MCB (Miniature Circuit Breaker) listrik di luar gedung.
Selepas itu, perampok membongkar paksa dua kunci gembok pintu. Lalu, membongkar pintu kedua dan ketiga, serta menggunting kabel alarm. Tak lama setelah itu, perampok yang sudah mengetahui seluk beluk BTPN ini langsung mengincar brankas.
Berbekal mesin las, perampok membongkar paksa brankas di lantai satu. Diduga mereka bolak-balik mengambil air dari lantai dua, supaya uang dalam brankas tidak terbakar atau rusak.
Begitu brankas berhasil dibongkar paksa, perampok menguras isi brankas berisi uang berjumlah Rp 598.917.000. Sementara surat-surat penting dalam brankas, tidak diambil dan dibiarkan berserakan. Selepas itu, kawanan perampok meninggalkan kantor BPTN dengan merapatkan pintu rolling door.
Aksi kawanan perampok ini pertama kali diketahui satpam BTPN, Dodoik, 40, ketika hendak masuk kantor sekitar pukul 07.50, Jumat (15/11). Dia curiga melihat pintu utama rolling door sudah terbuka selebar 20 cm. Begitu pula pintu kedua dan ketiga, hanya berjarak 20 sampai 30 cm dari pintu pertama.
Melihat itu, Dodoik menginformasikan ke manajemen BPTN dan melaporkan kejadian itu ke Polres Bukittinggi. Tidak lama berselang, beberapa orang polisi dan manajemen BPTN datang ke kantor.
Saat itulah, terlihat pintu brankas yang terletak di ruangan belakang petugas teller terbuka lebar, dalam kondisi hangus bekas dilas. Sementara ruangan lainnya tidak diganggu perampok. Polisi langsung memasang police line di tempat kejadian peristiwa (TKP).
Dodoik menyebutkan, dirinya tidak bertugas pada malam hari. Pasalnya, tak ada anjungan tunai mandiri (ATM) di depan kantor BPTN. “Saya tidak ditugaskan malam hari, karena tidak ada ATM BTPN di depan kantor,” tambahnya.
Branch Senior Manager (BSM) BTPN Aurkuning, Eka Diana Sari mengatakan, polisi sudah melakukan identifikasi kejadian tersebut. “Uang sebesar Rp 598.917.000 raib. Surat-surat berharga milik nasabah tidak ada yang hilang, hanya rusak dan basah,” ujarnya tanpa menyebutkan surat-surat berharga dimaksud.
Kapolres Bukittinggi AKBP Amirjan menyebutkan pihaknya sudah menyelidiki kasus tersebut. “Kita sedang lidik. Ini (perampokan bank) sudah jadi perhatian khusus kita, sehingga sistem keamanan di perbankan harus dievaluasi,” ujarnya.
Untuk mengantipasi hal-hal tidak diinginkan, dia berharap pihak bank jangan hanya memanfaatkan teknologi CCTV saja. Pasalnya, CCTV hanya bisa menyimpan gambar, namun tidak bisa menggagalkan tindakan kriminal. “Ke depan, kita minta kepada semua bank di wilayah hukum Polres Bukittinggi, menempatkan petugasnya di malam hari,” harapnya.
Kapolres menyebutkan pihaknya akan mempersempit ruang gerak perampok yang dinilai profesional tersebut. Selain mengintensifkan patroli secara terbuka malam dan siang hari, pihaknya juga menggalakan razia kendaraan melalui cipta kondisi.
Sebelum BPTN, perampok beraksi di BPR Syariah Ampek Angkek yang berkantor di Parikputih, Kabupaten Agam, Kamis (19/9). Perampok berhasil menggasak uang tunai Rp270 juta, 60 emas, dua laptop. Lalu, Jumat (25/10), giliran Bank Pundi Bukittinggi di jalan Sutan Syahrir, Jembatan Besi dirampok. Sebanyak Rp 152 juta dibawa kabur perampok. Hingga kini, belum satupun pelaku berhasil ditangkap.(rpg)