Sinabung Keluarkan Lahar Dingin

Nasional | Sabtu, 16 November 2013 - 07:29 WIB

Sinabung Keluarkan Lahar Dingin
TERBENAM SELUTUT: Kedua kaki seorang warga terbenam hingga selutut saat berjalan di atas lahar dingin Gunung Sinabung yang meluncur ke Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumut, Jumat (15/11/2013). foto Aminoer Rasyid /RPG

MEDAN (RP) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengeluarkan lahar dingin dan meluncur hingga ke pemukiman yakni Desa Suka Meria, Kecamatan Payung, Jumat (15/11).

Kondisi ini menjadikan Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan desa tersebut masuk Zona A1, atau daerah paling rawan dan berbahaya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Lahar dingin dari Gunung Sinabung sudah sampai hingga Desa Suka Meria dan menutup jalan menuju Gurki dan ketebalannya mencapai kurang lebih 4 meter.  Kita melakukan pengecekan setelah mendapat informasi dari masyarakat setempat sekitar pukul 1 siang (kemarin, red) dan ternyata benar,’’ kata Komandan Regu Tim Basarnas Medan, Pritz Dedy Hg Manulang kepada Sumut Pos (RPG), kemarin.

Ia mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui kapan pastinya lahar dingin tersebut turun. Namun yang pasti, lanjutnya, lahar dingin itu belum terlihat Kamis (14/11).

‘’Kalau tepatnya pukul berapa saya kurang tahu, tapi kemarin (Kamis, red) belum seperti ini,’’ ungkapnya.

Namun, lanjutnya, pihaknya bersama TNI/Polri dan beberapa instansi lainnya telah mengungsikan masyarakat di Desa Suka Meria sejak 3 November lalu.

‘’Kalau masyarakatnya sudah lama mengungsi, karena memang tempat ini jaraknya sekitar radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung,’’ katanya.

Pantauan RPG, Lahar dingin telah turun hingga Desa Suka Meria dan merusak kebun jeruk warga dan air sungai menjadi sangat cokelat dan keruh.

Bahkan lahar yang terlihat seperti lumpur ini terasa panas ketika dipijak. Hal ini dibuktikan oleh salah satu warga sekitar yang memasukkan kakinya ke lahar.

‘’Di atas dingin, sudah di dalam panas dia,’’ ujar salah seorang warga Suka Meria yang saat itu tengah melakukan pemantauan di desanya.

Sementara itu, Ketua Tanggap Darurat Dandim 0205 TK Letkol Prince Meyer Putong SH mengatakan, jumlah pengungsi semakin bertambah. Pada Kamis (14/11) jumlah pengungsi 5.679 orang, namun hingga kemarin bertambah menjadi 5.848 orang dari 16 pos penampungan di Kecamatan Payung, Simpang Empat, Namanteran dan Tigaderket.

‘’Kita terus melakukan pengawasan terhadap daerah yang dianggap rawan dan desa yang sudah dikosongkan. Rumah yang ditinggalkan perlu pengamanan sehingga kita terus lakukan patroli dan ada juga desa yang hanya kita pantau dari jalan karena rawan,’’ katanya.

Ia mengungkapkan erupsi pertama Gunung Sinabung terjadi pada tahun 1.600 dan kedua kalinya pada 2010.  Sinabung kembali meletus September 2013 dan erupsi lagi pada 3 November hingga saat ini.

Untuk itu, ia berharap agar masyarakat dapat membantu pihaknya bekerja meskipun hanya dengan doa.

‘’Kami berharap doanya kepada semua, agar semua di sini baik-baik saja,’’ katanya.(put/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook