JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kuota CPNS guru garis depan (GGD) yang dibagikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ternyata cukup laris di daerah. Indikasinya jumlah permintaan kuota CPNS GGD jauh lebih banyak dari stok yang tersedia.

Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Nurzaman menuturkan, kuota GTK yang mereka siapkan hanya 3.500 orang. "Tetapi hasil rapat koordinasi di Makassar pekan lalu, total permintaan daerah mencapai 14 ribu kursi lebih," katanya di Jakarta, Kamis (15/10).

Meskipun begitu Nurzaman mengatakan permintaan dalam pertemuan di Makassar itu masih hitung-hitungan kasar. Sebab dalam forum itu, perwakilan yang datang umumnya dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan dinas pendidikan kabupaten/kota.

Menurut Nurzaman usulan kuota harus dilayangkan secara resmi oleh bupati, wali kota, atau gubernur. Usulan itu juga harus didasari dengan perhitungan riil bawa di daerah tertentu sedang memerlukan CPNS guru baru.

Selain itu Kemendikbud sendiri juga sedang mengkaji permintaan kuota CPNS GGD yang melampai batas itu. Hitung-hitungan Kemendikbud, terjadi mispersepsi di antara pemerintah daerah. Nurzaman mengatakan kuota GGD ini hanya diperuntukkan untuk menutup kekurangan guru di daerah khusus.

Jadi pemda tidak bisa mengusulkan keperluan guru PNS GGD baru untuk menutup seluruh kekurangan guru di daerahnya. Baik itu di wilayah pedalaman maupun di perkotaan. Untuk mengatur kuota ini, Kemendikbud akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

Kepala Bidang Perencanaan Keperluan Aparatur BKN Tri Priyo Sudarmanto menuturkan, pada prinsipnya pemerintah melakukan moratoium CPNS baru. Namun pemerintah masih membuka formasi untuk CPNS guru penempatan daerah khusus.

Dia menuturkan kuota awal yang disiapkan pemerintah untuk CPNS GGD adalah 3.500 orang. Priyo berharap Kemendikbud memiliki formulasi khusus supaya kuota itu terserap maksimal. Pengalaman tahun lalu dari hampir 1.000 kuota GGD, hanya terserap sekitar 800 orang. "Nanti usulan-usulan resmi kuota dari pemda, kita godok terlebih dahulu dengan tim dari Kemendikbud," jelasnya.(wan/jrr)