Ayah Bakar Sarang Semut, Putrinya Ikut Terbakar

Nasional | Selasa, 16 Oktober 2012 - 10:17 WIB

Ayah Bakar Sarang Semut, Putrinya Ikut Terbakar
Suleng alias Gombloh yang ikut terbakar bersama Ayu.(Foto: Sopyan)

Riau Pos Online - Tak ingin semut-semut mengganggu keluarganya, Budi (30) memusnahkan sarang hewan kecil tersebut yang berada di sekitar rumahnya. Namun bukan hanya semut-semut dan sarangnya yang terbakar, malah putri kesayangannya Ayu (8) dan seorang tetangganya Suleng alias Gombloh (24) ikut disambar api.

Peristiwa tersebut terjadi di kediaman Budi, di Dusun II Desa Bangun, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, Jumat (12/10) sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut beberapa warga sekitar, pagi itu Budi melihat banyak semut di sekitar rumahnya. Ia khawatir semut-semut itu mengganggu keluarganya, terutama anaknya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Lalu, Budi pun berusaha menyusuri lokasi sarang semut. Setelah menemukan sarang semut, Budi langsung memutuskan memusnahkannya dengan cara membakar. Segera, Budi mengambil minyak tanah dan korek api. Oleh Budi, sarang semut dan sepanjang jalan yang dilintasi barisan semut-semut tersebut disirami minyak tanah. Setelah merasa cukup, Budi pun menyulut korek api dan membakar sarang semut yang sudah basah terkena minyak tanah. Saat itu, putrinya Ayu dan seorang tetangganya Gombloh, berada sekitar empat meter dari tempat sarang semut.

Begitu disulut api, sarang semut pun terbakar. Dengan cepat, api pun merembet ke jalan lintasan barisan semut. Entah mengapa, tiba-tiba api langsung menyambar Ayu dan Gombloh. Api langsung membakar tubuh keduanya. Tak ayal, keduanya berteriak minta tolong. Begitu juga Budi yang langsung panik saat itu.

Warga yang mendengar teriakan minta tolong dan melihat kejadian tersebut segera memberikan pertolongan. Mereka membawa kedaua korban ke Klinik Meliala di Kelurahan Aek Loba Pekan, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan. Namun baru beberapa jam dirawat di klinik, kedua korban dibawa pulang oleh keluarganya. Warga pun heran. Ketika METRO (Riau Pos Grup) mendatangai rumah Budi dan Gombloh, Minggu (14/8), keluarga keduanya enggan memberikan informasi. Bahkan Budi sendiri, segera pergi meninggalkan METRO begitu saja. Baik keluarga Budi maupun keluarga Gombloh berusaha menghalang-halangi METRO untuk mengambil gambar kedua korban.

Bidan setempat Sri dan Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Pulau Rakyat Sofyan Butarbutar mengaku sudah menyarankan kepada keluarga Budi agar membawa kedua korban ke rumah sakit atau ke puskesmas. Namun keluarga Budi tidak menghiraukan saran tersebut. Sedangkan Kepala Desa Bangun Supardi dan Kepala Dusun (Kadus) Sumardi, kemarin tidak berada di rumah. (sof/ms/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook