BANDUNG (RIAUPOS.CO) - Terjadi bentrok antara warga dengan polisi di Dago Elos, Kota Bandung, Selasa (15/8/2023). Hal ini lantaran aksi pemblokiran Jalan Ir. H Juanda (Dago) sekitar Terminal Dago, pada Senin (14/8/2023).
Pukul 23.00 WIB ratusan massa aksi dilempari gas air mata oleh pihak kepolisian agar mundur dan membubarkan diri. Imbas kejadian tersebut puluhan warga mengalami sesak nafas dan pingsan.
Dilansir dari Radar Bandung (Jawa Pos Grup), Rabu (16/8), tindakan pemblokiran jalan oleh warga dilakukan karena mendesak kepolisian untuk menindaklanjuti laporan mengenai dugaan tindak pemalsuan dokumen oleh ahli waris yang mengklaim kepemilikan tanah Dago Elos. Bentrokan tersebut tetap tak terelakkan meski warga sudah mengamankan diri ke kampus Dago Elos, Kota Bandung.
Bentrokan antara warga dan polisi itu diperpuruk oleh adanya gas air mata yang dilemparkan oleh kepolisian menuju gang padat perumahan warga. Akibat kejadian tersebut banyak warga mengalami luka-luka dan sesak nafas. Salah satu warga kampung Dago Elos, Imin, 40, mengecam tindakan represif pihak kepolisian tersebut kepada warga, pasalnya warga sudah memilih mundur dan kembali ke rumah.
“Namun balasan polisi malah melemparkan gas air mata. Padahal banyak anak kecil dan lansia,” ujarnya.
Selain itu warga juga mengecam tindakan pelemparan gas air mata oleh pihak kepolisian ke arah pemukiman warga serta tindakan merusak pintu, motor, gerobak jualan milik warga.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, malam tadi mendapat informasi mengenai adanya penutupan jalan oleh warag dengan membakar ban di jalan terminal Dago. Setelah mendengar kabar pemblokiran tersebut pihak kepolisian mengirim anggotanya untuk melakukan diskusi.
“Terjadi negosiasi mereka ingin sampaikan laporan kembali dan kamu setuju untuk melakukan kembali diskusi laporan di polres. Tapi pukul 22.00 WIB ada chaos dan ternyata mereka melakukan pelemparan pada petugas dan membakar ban di jalan, kemudian anggota melakukan pengamanan dan jalan sudah clear lagi,” paparnya.
Ditanya mengenai adanya penembakan gas air mata, Kapolrestabes mengatakan bahwa dari kepolisian sedang melakukan negosiasi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra