Jokowi Undang Siswa Penemu Obat Kanker Akar Bajakah

Nasional | Jumat, 16 Agustus 2019 - 09:23 WIB

Jokowi Undang Siswa Penemu Obat Kanker Akar Bajakah
PRESIDEN RI JOKO WIDODO

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut angkat bicara tentang penemuan hasil penelitian siswa SMA di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Para siswa menemukan obat anti kanker dari akar bajakah yang dipercaya efektif mengobati kanker payudara.

Presiden Jokowi membuka kemungkinan untuk bertemu para siswa untuk bertanya lebih jauh seputar penelitian tersebut. Dia mengapresiasi para peneliti muda yang telah menemukan obat akar bajakah tersebut.


“Yang penting ketemu anak-anaknya dulu. Ya kan? Seperti apa sehingga kita tau hubungan apa yg sudah diberikan pemerintah pusat kepada para peneliti-peneliti muda ini,” tuturnya kepada wartawan di Gedung DPR, Kamis (15/8).

Jokowi menilai apa yang ditemukan para siswa adalah penemuan besar. Namun itu semua, kata dia, baru tahap awal yang masih membutuhkan proses yang panjang. “Saya kira ini sebuah riset yang dilakukan anak-anak merupakan penemuan besar. Tapi itu kan baru, nanti ada tindak lanjutan menuju ke sebuah penelitian yang lebih detail. Iya nanti (dipanggil ke istana) bareng sama yang lain,” tuturnya.


Sebelumnya 3 siswa asal Palangkaraya, Kalimantan bernama Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani menemukan obat penyembuh kanker dari kayu bajakah. Akar bajakah diklaim bisa menjadi obat anti kanker atau melawan kanker.

Dalam literatur dari Peneliti David Su Indigenous People of Central Kalimantan disebutkan bahwa bajakah dalam bahasa Dayak Ngaju artinya ‘akar akaran’ dalam bahasa Maanyan disebut ‘wakai’ yaitu ratusan spesies tumbuhan pembelit-pemanjat di hutan hujan Kalimantan. Nama bajakah bukan spesies tapi nama sekelompok akar akaran.

Pemanfaatan bajakah untuk obat kanker sudah dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju sejak ratusan tahun silam dari indigenous knowledge mereka. Namun untuk membuktikan manfaatnya sebagai anti kanker ternyata masih harus menempuh perjalanan penelitian yang panjang.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwir









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook