Sinabung Menuju Puncak Letusan

Nasional | Minggu, 15 Desember 2013 - 06:37 WIB

JAKARTA (RP) - Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), belum mencapai klimaks meski terus meningkat. Pengungsi pun dilanda ketidakpastian kapan mereka bisa kembali ke kediamannya masing-masing. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi erupsi akan terjadi lagi dalam waktu dekat.

    

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, peningkatan aktivitas Sinabung tampak dari gempa vulkanik yang terjadi. Sejak Selasa (10/12) lalu, intensitas gempa vulkanik makin tinggi. Selasa lalu terjadi 400 kali gempa vulkanik. Sehari setelahnya, terjadi 500 kali gempa, kemudian 700 kali dan terakhir Jumat (13/12) lalu terjadi sekitar 1.000 kali gempa vulkanik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Pusat Data, Informasi, dan humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, sejak kemarin pagi hingga siang terjadi 32 kali gempa frekwensi rendah, 388 kali gempa Hybrid, dan enam kali gempa hembusan. Tremor dan amplituda maksimum satu milimeter.

Saat ini, posisi magma sudah berada pada kedalaman sekitar dua kilometer di bawah kubah kawah. Itu artinya, posisi magma sudah beberapa ratus meter di atas permukaan laut. "Dengan kondisi tersebut, Gunung Sinabung berpotensi untuk erupsi," terangnya. Belum bisa dipastikan apakah erupsinya efusif (tanpa letusan) atau eksplosif (dengan letusan).

Peningkatan aktivitas itu membuat jumlah pengungsi bertambah menjadi nyaris 18 ribu jiwa. Sedikitnya 17.939 jiwa atau 5.545 KK tersebar di 31 titik pengungsian. Sejumlajh pengungsi yang nekat kembali ke rumah pun dikembalikan lagi ke lokasi pengungsian demi keselamatannya.

Meski begitu, lanjut peneliti senior BPPT itu, masih saja ada warga di radius lima kilometer yang belum bersedia mengungsi. Padahal, status Awas gunung Sinabung berarti tidak boleh ada aktivitas manusia dalam radius lima kilometer. "Aparat terpaksa menutup semua akses masuk dan keluar pemukiman demin mencegah adanya aktivitas pendduduk," tambahnya. (byu/agm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook