HINDARI KEMISKINAN ENERGI DUNIA

Executive Chair Hyundai Ajak Sikapi Perubahan Iklim

Nasional | Selasa, 15 November 2022 - 09:27 WIB

Executive Chair Hyundai Ajak Sikapi Perubahan Iklim
Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG) Euisun Chung menyampaikan pidato di perhelatan B20 Summit 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). (HMIG UNTUK RIAU POS)

NUSA DUA (RIAUPOS.CO) - EXECUTIVE Chair Hyundai Motor Group (HMIG) Euisun Chung, hari ini menyampaikan pidatonya di perhelatan B20 Summit 2022 di Bali dengan tema 'Energy Poverty and Accelerate a Just and Orderly Sustainable Energy Use.'

B20 Summit yang diselenggarakan, Ahad-Senin (13-14/11), memfasilitasi sebuah badan penasihat yang terdiri dari gabungan para pelaku bisnis dan ekonomi swasta yang memberikan rekomendasi kebijakan kepada para pemimpin yang akan hadir di G20 Summit, 2022 pada, Selasa-Rabu (15-16/11), dengan mengangkat tema 'Advancing Innovative, Inclusive and Collaborative Growth.'


Melalui pidatonya di sesi B20 Summit bertajuk 'Energy, Sustainability & Climate and Finance & Infrastructure' session', Chung menyampaikan, saat ini waktunya untuk membuat keputusan yang berani. "Dan sekarang adalah waktunya bagi para pemimpin untuk mengambil keputusan," jelas Chung, Ahad (13/11).

Chung juga membahas tentang krisis iklim dan kemiskinan energi yang memprihatinkan, serta menekankan agar semua pihak terkait yang menjadi bagian dari masyarakat global, termasuk perwakilan pemerintah dan pelaku bisnis, untuk bekerja sama dan beralih ke solusi energi berkelanjutan.

Ditambahkannya, faktanya dunia sedang menghadapi krisis perubahan iklim. Industri otomotif sedang memikirkan kembali  tentang energi yang diperlukan dan berinvestasi dalam energi terbarukan, tetapi ini adalah upaya yang tidak dapat kami lakukan sendiri. Dengan solusi yang tepat, perwakilan pemerintah dan industri dapat memberikan insentif yang tepat kepada pelaku bisnis dan konsumen untuk menyambut dan menerapkan mobilitas yang bersih.

"Tetapi perubahan iklim bukan satu-satunya alasan untuk mempercepat transisi kita ke energi berkelanjutan. Dunia sedang menghadapi segudang tantangan ekonomi: mulai dari kondisi sosial dan ekonomi pasca Covid, kekurangan semikonduktor di tingkat global, inflasi, kenaikan suku bunga, dan melonjaknya harga bahan baku," jelas Chung lagi.

Chung juga menitikberatkan kepada upaya Hyundai Motor Group menuju karbon netral. "Kami sedang merealisasikan strategi net-zero di semua rantai nilai, termasuk pembelian suku cadang mobil, manufaktur kendaraan, logistik, penggunaan produk kami oleh pelanggan, dan daur ulang kendaraan. Kami memerlukan dukungan kuat dari para pemimpin global yang membuat kebijakan untuk mendorong investasi dalam sumber daya dan teknologi baru ini," ujarnya.

Mengenai hidrogen sebagai solusi energi bersih masa depan, dia menjelaskan dengan energi terbarukan, muncul tantangan yang berbeda—termasuk batasan pasokan dan penyimpanan. Hidrogen dapat memecahkan banyak masalah ini. Dan sekarang, terdapat konsensus global tentang pentingnya hidrogen sebagai solusi energi masa depan, tanpa batas. "Perwakilan pemerintah dan pelaku bisnis harus memainkan perannya dan mendorong perubahan di tingkat global. Bersama-sama, kita dapat mengatur kondisi untuk mempercepat pengadopsian dari solusi-solusi yang ramah lingkungan," jelasnya.

Chung menutup sambutannya dengan menegaskan kembali dedikasi Hyundai Motor Group dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. "Hyundai Motor Group akan terus membuat langkah yang tepat untuk masa depan yang tepat bagi semua orang," katanya.

Setelah pidato dari Executive Chair Chung, diskusi panel berlangsung yang membahas topik mengenai energi, sumber daya alam dan sektor keuangan, dengan para pemimpin bisnis global bertukar pendapat tentang 'sustainable financial expansion for infrastructure, climate and energy security.'

Hyundai Motor Group mencari solusi karbon netral untuk generasi mendatang, lingkungan dan masyarakat.  

Hyundai Motor Group melakukan berbagai kegiatan sosial untuk pengelolaan yang bertanggung jawab dalam mencapai netralitas karbon serta keberlanjutan untuk generasi mendatang, lingkungan, dan masyarakat global.

Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Hyundai Motor Group, Hyundai Motor dan Kia, berencana untuk mencapai emisi net-zero di seluruh rantai nilai, termasuk pasokan, produksi, logistik, dan pembuangan serta pada tahap penggunaan mobil, melalui pengurangan dan penyeimbangan karbon.

Untuk tujuan ini, Hyundai Motor dan Kia hanya akan menjual kendaraan listrik tanpa emisi karbon pada tahun 2040 di pasar-pasar penting, dimulai dengan negara Eropa pada tahun 2035.

Selain itu, empat perusahaan Hyundai Motor Group, termasuk Hyundai Motor dan Kia, tahun ini bergabung dengan RE100. RE100 adalah inisiatif global untuk menyatukan berbagai bisnis paling berpengaruh di dunia yang berkomitmen pada 100 persen listrik terbarukan. Hyundai Motor Group menargetkan 100 persen dari permintaan listrik globalnya akan digantikan oleh energi terbarukan pada tahun 2045.

 "Upaya besar-besaran sudah dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti pengurangan karbon dari proses manufaktur, dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angina," jelasnya.

Dikatakannya, perusahaan-perusahan di bawah naungan Hyundai Motor Group secara aktif memperkenalkan sistem pembangkit listrik tenaga surya ke fasilitas produksi domestik dan luar negeri, sementara berbagai teknologi baru, seperti peningkatan kualitas carbon capture dan daur ulang karbon, diterapkan untuk mengurangi emisi karbon.

Metode rendah karbon yang ramah lingkungan untuk mencapai RE100 juga diterapkan pada Metaplant yang dimiliki Hyundai Motor Group di Georgia, Amerika Serikat, di mana telah dilakukan peletakan batu pertama di bulan Oktober.(rls)

Laporan ERWAN SANI, Nusa Dua









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook