Mentawai Dihantam Badai, 31 Rumah Rusak

Nasional | Kamis, 15 November 2012 - 09:54 WIB

MENTAWAI (RP) - Badai setinggi dua meter disertai angin kencang memporak-porandakan sebagian rumah warga di kawasan pesisir Desa Tuapejat KM 0, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, sekitar pukul 17.00 WIB, Selasa (13/11). Selama dua jam, badai terus menghantam seluruh tepian pesisir pantai.

Kapolres Kabupaten Kepulauan Mentawai, AKBP Cucuk Trihono menjelaskan, sejak terjadinya badai, warga yang tinggal di kawasan pesisir pantai Desa Tuapejat sudah dievakuasi. Sebab, dikhawatirkan adanya badai susulan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Hasil koordinasi dengan Pemkab, sekarang sudah disiapkan mobil angkutan dan empat titik untuk pengungsian, Yaitu halaman asrama Polres, Kantor Bappeda, Tempat Pelelangan Ikan, dan Kantor Bupati. Namun sampai saat ini sebagian warga masih mengungsi di rumah saudaranya,” ujarnya.

Menurut Cucuk, sampai saat ini cuaca sudah mulai normal, namun masih hujan gerimis. Biarpun begitu, pi­haknya masih melakukan pengawasan terhadap rumah penduduk yang rusak akibat dihantam badai.

Apalagi warga yang rumahnya rusak meletakkan barang-barangnya di pinggir jalan, sehingga rawan kemalingan.

”Sampai saat ini belum ada korban jiwa atau korban hilang dari nelayan. Karena malam, kita belum melakukan pantauan terhadap rumah warga yang rusak berat dan ringan. Data sementara, sebanyak  31 unit rumah warga rusak,” jelasnya.

Meski badai merusak rumah, namun belum ada instruksi tanggap darurat dari pemkab. Sebab, bencana ini diakibatkan dari gelombang pasang laut disertai dengan angin kencang.

Kendati begitu, pemerintah tetap mengimbau warga yang tinggal di kawasan pesisir tetap waspada dan siaga terhadap kemungkinan buruk adanya badai susulan.

‘’Belum ada instruksi tanggap darurat dari pemerintah, namun warga diimbau untuk selalu waspada dan sia­ga. Saat ini cuaca juga sudah mulai normal, dan mujurnya PLN juga tidak mati, sehingga tidak menyulitkan melakukan pantauan,” katanya.

Seorang anggota Satpol PP Mentawai, Budi Arrahman menyebutkan, setelah terjadinya badai, ratusan warga memadati dermaga Tuapejat untuk memantau perkembangan pasang surut air laut.

”Saya dan warga sekarang berada di dermaga untuk memantau perkembangan pasang surut laut,” katanya.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook