JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sandiaga Uno kembali menegaskan sikap politiknya yakni berada di luar pemerintahan sebagai oposisi.
”Saya akan merasa sangat terhormat menjadi oposisi,” kata Sandiaga saat menghadiri acara Melati Putih Indonesia Milenial (MPIM) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, (14/7).
Menurut dia, harus ada peran oposisi dalam setiap rezim pemerintahan. Tujuannya, oposisi bisa mengontrol jalannya pemerintahan. Dengan begitu, kualitas demokrasi semakin meningkat.
”Kalau oposisi, tidak ada yang berani mecat. Tapi, kalau menteri, bisa dipecat,” tambahnya, disambut tepuk tangan hadirin. Dia berharap pasangan Jokowi-Ma’ruf konsisten merealisasi semua janji kampanye. ”Janji harus ditepati,” ujar Sandiaga.
Bagaimana jika ada tawaran menjadi menteri? Mantan cawapres pasangan Prabowo Subianto itu mengungkapkan, tidak pernah ada tawaran politik kepada dirinya. Termasuk ajakan bergabung untuk mengisi kursi menteri di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. ”Sampai saat ini tidak ada tawaran seperti itu,” ucapnya.
Dia juga meminta pendukungnya untuk segera move on. Caranya, mengerjakan apa yang bisa dikerjakan saat ini. ”Tanpa duduk di pemerintahan, kita tetap bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara,” paparnya.
Sandiaga lantas menyinggung program yang akan dilakukannya. Yaitu, menyiapkan gerakan OK OCE dan Rumah Siap Kerja. Sasaran program itu adalah mengurangi angka pengangguran usia muda. Terutama di usia 17 tahun sampai 25 tahun.
Dia memasang target lima tahun ke depan akan menciptakan 2 juta entrepreneur muda. ”Saya yakin bisa lakukan itu. Kita lihat saja,” tegasnya, kembali mendapat tepuk tangan peserta. (mar/far/c11/oni)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina