DUBAI (RIAUPOS.CO) – Pukulan telak Mohammad Ahsan yang mengarah ke badan tak bisa diantisipasi oleh pebulutangkis Cina, Chai Biao. Poin didapat dan game pun selesai pada menit 53. Pasangan ganda putra terbaik Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pun didapuk menjadi juara di BWF Super Series Final 2015, setelah menundukkan pasangan Cina, Chai Biao/Wei Hong 13-21 21-14 dan 21-14, Ahad (13/12).
Ini adalah akhir tahun yang indah bagi Indonesia maupun Hendra/Ahsan. Pasca Greysia Polii/Nitya Maheswari menjuarai Korea Open Super Series bulan September lalu, Indonesia tak pernah kembali meraih juara. Sedangkan bagi Hendra/Ahsan, gelar ini merupakan Super Series kedua yang didapat pada 2015. Sebelumnya mereka merengguk gelar di Malaysia Open, Maret lalu.
Banyak yang mengeluh pasca-Malaysia Open, performa mereka turun. Dari sembilan Super Series selanjutnya jangankan juara, untuk runner-up pun mereka tak pernah.
“Syukur allhamdulillah, akhirnya kami bisa kembali juara dan menutup akhir tahun yang indah. Saya ucapkan terima kepada suporter Indonesia yang hadir di sini,” ucap Ahsan kepada Fox Sport.
Prestasi malam tadi didapat dengan susah payah. Pada game pertama Hendra/Ahsan membiarkan lawan leluasa naik mendekat pada net dan melakukan pressing. Bola-bola tanggung Hendra dengan mudah dibalikkan dengan smash. Selisih poin pada game pertama bahkan hampir mencapai delapan angka, 10-18. Alhasil game pertama ditutup dengan skor 13-21 bagi kemenangan lawan.
Hendra/Ahsan mengganti srategi pada babak kedua. Mereka lebih cenderung bermain menyerang dan banyak memberi bola loop. Lawan pun terpancing bermain di belakang. Di sinilah fungsi Ahsan yang seringkali setelah memancing bermain rally, Ahsan akan tiba-tiba memberikan bola dropshot ke dekat net. Srategi ini cukup sukses hingga berhasil merebut game kedua dengan 21-14.
Taktik pada game kedua itu diterapkan kembali pada rubber game. Hanya saja kali ini lebih sabar, mengingat Chai Biao/Wei Hong kembali bermain agresif. Kesabaran ini berbuah hasil karena serangan balik yang dilancarkan Indonesia selalu salah diblok Cina. Pada awal game ketiga, Indonesia sempat unggul 7-2. Namun, interval, Chai Biao/Wei Hong sempat memperkecil selisih angka menjadi 14-12.
Bola-bola dropshot tajam yang dilakukan Ahsan memastikan ganda Indonesia tetep menjaga jarak hingga akhirnya bisa merebut game ketiga dengan skor 21-14 dan keluar menjadi juara.
“Walaupun kami kalah di game pertama, kami nggak mikirin terlalu lama, kami terus bangkit untuk bisa memenangkan pertandingan,” kata Ahsan. “Di game pertama kami agak lambat start-nya. Tapi di game kedua kami bangkit lagi, untuk fokus lagi,” ucap Hendra menimpali.(wam/jpg)