Dalam pandangannya, film itu jelas memiliki tujuan untuk mendorong orang menjadi radikal melalui sosial media. Dengan kemasan yang menarik, sangat memungkinkan membuat anak-anak dapat menonton dan menjadi terpengaruh.
“Jika film ini ditonton oleh anak-anak, sudah bisa dipastikan akan terpengaruh. Karena menurut saya, kemasan dalam film ini dibuat secara profesional dan mudah dicerna anak-anak,” ungkapnya.
“Ternyata, musuh yang dikejar mereka adalah warga negara asing yang sedang diikat matanya. Kemudian di adegan berikutnya musuh yang mereka kejar itu dieksekusi. Terlihat sangat real,” sambunganya.
Namun, beruntung, film ISIS itu tidak lama ada di youtube karena langsung di-takedown. Itu karena memang harus ada ketegasan atas audiovisual di media sosial yang berisi agitasi propaganda yang berbahaya.
“Kami dari Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong penggunaan platform media sosial secara baik, sehat dan positif. Jelas sekali film itu sangat berbahaya karena itu harus di-takedown,” tuntasnya. (rgm)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama