Sriwijaya Air Nyasar Mendarat di Tabing

Nasional | Minggu, 14 Oktober 2012 - 09:24 WIB

Sriwijaya Air Nyasar Mendarat di Tabing

Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-300 dengan nomor pe­ner­bangan SJ-0021, kemarin (13/10) salah mendarat. Se­mes­tinya pesawat yang me­nga­ng­kut 96 penumpang itu men­darat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Namun, pesawat yang terbang dari Bandara Polonia Medan itu landing di Bandara Tabing Padang, yang sejak 2005 silam sudah tak dioperasikan lagi untuk penerbangan komersil. 

Hingga tadi malam belum diketahui pasti apa penyebab pesawat salah mendarat. Du­ga­an sementara pilot dan co-pilot yang menerbangkan pe­sa­wat baru pertama kali ke Padang. Keduanya juga orang asing. Sebagian penumpang telah diangkut ke BIM meng­gu­nakan bus Damri, dan sele­bih­nya ada yang dijemput ke­luarga, serta ada pulang me­ng­gunakan taksi. Hari ini, Komite Nasional Keselamatan Tran­sportasi (KNKT) akan men­yelidiki penyebab pasti pe­sawat salah mendarat ini.

Dari catatan Padang Ek­spres (Roai Pos Group), ini peristiwa yang ketiga kali­nya pesawat salah men­darat, sejak BIM resmi ber­op­erasi Juli 2005.  Dua kali di antaranya, adalah pesawat Sriwijaya Air.

Data yang dihimpun koran ini menyebutkan, pesawat Sriwijaya Air mendarat di Ban­dara Tabing, Padang pukul 17.05, setelah terbang dari Me­dan pukul 16.00. Akibat salah men­darat ini, pe­num­pang sem­pat panik. Namun setelah diberi penjelasan oleh awak pe­sawat, semua pe­num­pang bi­sa tenang. Pe­num­pang baru tu­run dari pesawat se­kitar pukul 19.00.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Antoni Eka Putra, salah seorang penumpang me­nga­takan saat berangkat di Po­lo­nia Medan, tak ada ma­salah.

“Waktu akan berangkat dan dalam penerbangan tidak ada kendala atau masalah. Aman-aman saja,” ungkap An­toni. Namun, saat akan men­darat ia mulai curiga. Sebab, ia tak melihat kesi­bukan seperti layaknya ban­dara komersil. “Saya pun ce­mas akan terjadi apa-apa pa­da pesawat itu,” ucapnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh penumpang lain.

Dihubungi terpisah, District Manager Padang PT Sri­wijaya Airlines, Yudo meminta maaf atas salah mendaratnya pesawat Sriwijaya Air. “Kami mohon maaf atas keti­dak­nyamanan tersebut,” ujarnya. Soal penyebab salah mendarat, Yudo mengaku belum me­nge­tahui. “Kita tunggu saja pe­merik­saan dari tim KNKT yang akan bekerja Minggu (14/10),” ulasnya.

Sementara itu, GM PT Ang­­kasa Pura II Cabang BIM, Agus Kemal menduga pilot yang me­ner­bangkan pesawat me­nya­ngka Bandara Tabing adalah BIM. Sebab pesawat datang dari arah Selatan.

“Ka­lau kita datang dari arah se­la­tan, yang terlihat lebih dulu kan runway Bandara Tabing,” ujarnya.  Agus juga menduga kesa­la­han pen­da­ratan, karena pilot tidak me­ngenal wilayah. “Dua-dua­nya bule (orang asi­ng),” ujar­nya seraya me­nga­ta­kan tidak ada kesalahan na­vi­gasi mau­pun peralatan di BIM.

“Peralatan berfungsi normal, komunikasi juga normal. Pihak kami masih menanyai pilot dan co-pilot,” kata Agus. Meski pesawat salah men­da­rat, Agus memastikan seluruh penumpang selamat. “Pesawat masih di Bandara Tabing. Nanti akan kita minta diter­bangkan ke Bandara Inter­na­sional Minangkabau,” ucap Agus.

Kejadian salah mendarat ini sudah yang ketiga kalinya, sejak BIM beroperasi. Pertama kali saat BIM baru beroperasi tahun 2005 pesawat Wing Air dengan penerbangan IW 870­30 mengangkut 130 pe­num­pang dari Jakarta yang salah mendarat.

Lalu pada Agustus 2011 Sri­wijaya Air yang men­darat di Ban­dara Tabing. Mes­ki Ban­dara Tabing berada di Kota Pa­dang, dan BIM di Ka­bu­paten Pa­dang­pa­riaman, na­mun ja­rak­nya ter­bilang de­kat, yakni hanya se­kitar 14 km.

Sementara itu, Kepala Di­nas Perhubungan Ko­mu­nikasi dan Informatika Sumbar Mud­rika menduga pilot tidak mem­baca titik koordinat. Me­nu­rutnya, kejadian salah men­darat tersebut karena human error. “Namun pastinya masih menunggu KNKT bekerja,” jelasnya.

Sabtu (13/10) malam, kata Mudrika, tim KNKT sudah menuju Padang bersama pihak Sriwijaya Air. (*)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook