JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Aparat kepolisian memastikan tidak ada korban jiwa dari insiden ledakan yang terjadi di gudang amunisi di Asrama Brimob Polda Jateng, Jeblug, Srondol, Semarang Jawa Tengah. Namun, ledakan yang terjadi sekira pukul 07.00 WIB, pada Sabtu (14/9) sempat membuat warga sekitar panik. Karena kencangnya suara ledakan dan kobaran api yang begitu besar.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, tidak ada korban jiwa dari insiden ledakan tersebut. Hanya korban luka-luka akibat pecahan kaca. ”Jadi untuk korban jiwa tidak ada, korban yang mengalami luka hanya Gegana Polda Jateng. Dia mengalami luka di kepala akibat pecahan kaca yang diakibatkan dari dampak ledakan yang cukup kuat posisinya di sekitar Mako Brimob,” ujar Dedi dalam konfrensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (14/9).
Satu orang korban luka juga sudah dibawa ke Rumah Sakit Banyumanik untuk mendapatkan perawatan intensif. Sebab seorang anggota kepolisian dari Polda Jawa Tengah ini mengalami luka di bagian kepala. Dedi berujar, dari informasi yang diperoleh, totalnya ada tiga ledakan dari gudang peluru tersebut. Itu terdiri dari satu ledakan kecil yang kemudian disusul dengan daya ledakan lebih besar. “Jadi kan cukup banyak barang bukti dari sisa perang dunia kedua yang diamankan atau disimpan di gudang barang bukti,” jelasnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pendataan rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan dari ledakan tersebut. Sementara situasi masyarakat saat ini juga cukup kondusif. Pemadam kebakaran pun sedang melakukan pendinginan di lokasi kejadian. ”Kemudian proses pendinginan dan pemadaman dilakukan oleh tujuh unit kendaraan damkar,” katanya.
Dugaan sementara, penyebab ledakan tersebut karena mortir dan bom bekas perang dunia kedua yang ada di dalam gudang amnunisi tersebut. Dia menduga bom dan mortir tersebut memiliki tingkat sensitivitas tinggi mengakibatkan adanya ledakan. “Tapi untuk hasil secara scientific apa yang menjadi faktor penyebab ledakan tersebut nanti dari jihandak bom akan mengecek dan tim dari Inafis,” katanya.
Dari informasi diperoleh, dua kendaraan milik kepolisian rusak. Kemudian sebelas rumah juga mengalami kerusakan, misalnya kaca dan genting yang hancur. Namun hal ini masih dilakukan pendataan untuk menghitung pastinya rumah warga yang rusak. “Jadi rusaknya tidak terlalu parah, hanya kaca-kaca yang mengalami kerusakan, tidak semuanya,” ungkapnya.
Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com