Buruh Monas Keracunan Massal, 18 Masuk RSUD

Nasional | Selasa, 14 Januari 2014 - 09:30 WIB

LIMAPULUH  KOTA (RP) -  Proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) Bela Negara di Nagari Kototinggi, Kecamatan Gunuangomeh, Kabupaten Limapuluh Kota, untuk mengenang nilai-nilai perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), membawa petaka.

Puluhan buruh proyek yang dibiayai oleh lima kementerian dan lembaga non departemen tersebut, mengalami keracunan massal, Ahad (12/1) siang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebanyak 18 orang di antaranya, terpaksa dilarikan ke RSUD Ahmad Darwis Suliki, karena terus-menerus mengalami muntah dan pusing.

Kapolres Limapuluh Kota AKBP Cucuk Trihono memastikan, dari 18 buruh yang dirawat di rumah sakit tersebut, tidak ada yang tewas.

”Peristiwa keracunan itu memang benar adanya. Tapi tidak ada yang meninggal,” tegas AKBP Cucuk Trihono saat dihubungi, malam tadi.

Laporan yang diterima AKBP Cucuk Trihono dari Kapolsek Suliki Iptu Yurnalis menyebutkan, para buruh yang mengalami keracunan tersebut, sudah cukup lama terlibat dalam proyek pembangunan Monas Bela Negara di Nagari Kototinggi.

”Menurut laporan Kapolsek, sebelum kejadian, sekitar 50 buruh atau pekerja proyek Monas Bela Negara, makan siang bersama dengan nasi dan lauk yang sudah disiapkan. Setelah makan, sekitar 17 orang mengalami muntah-muntah dan pusing. Sehingga dilarikan ke RSUD Ahmad Darwis Suliki,” kata AKBP Cucuk Trihono.

Sementara, Direktur RSUD Ahmad Darwis Suliki, dr Rahmawati yang dikonfirmasi menyebutkan, buruh proyek Monas Bela Negara yang diduga keracunan dan dirawat pihaknya, semula memang 17 orang.

Tapi kemudian bertambah 1 orang. Sehingga menjadi 18 orang. Terdiri dari 17 lelaki dan 1 perempuan.

”Ke-18 pasien tersebut, sempat masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun setelah mendapat pertolongan dari petugas medis, mereka akhirnya dibolehkan pulang, untuk menjalani rawat jalan,” kata dr Rahmawati.

Pihak RSUD Ahmad Darwis Suliki belum berani  menyimpulkan penyebab keracunan massal yang dialami para buruh proyek Monas Bela Negara.

”Namun dugaan sementara, mereka keracunan akibat memakan ikan tongkol. Untuk pastinya, tentu ikan tongkol itu harus dibawa ke laboratorium dulu,” ujar dr Rahmawati.

Data yang diperoleh di ruang IGD RSUD Ahmad Darwis Suliki, 18 buruh Monas Bela Negara yang menjadi korban keracunan akibat makan ikan tongkol, berasal dari berbagai daerah di Sumbar, seperti Padang, Pesisirselatan, Tanahdatar, dan Limapuluh Kota. Selain itu, ada pula yang berasal dari Bengkulu dan Pulau Jawa.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook