DIGULUNG TNI ANGKATAN LAUT

Anggota Sindikat Perompak Selat Malaka Diringkus

Nasional | Jumat, 13 November 2015 - 02:30 WIB

Anggota Sindikat Perompak Selat Malaka Diringkus
TNI Angkatan Laut memperlihatkan tersangka sindikat perompak Selat Malaka di Koarmabar, Jakarta, Kamis (12/11/15). (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komplotan perompak yang beroperasi di Selat Malaka kembali berhasil diringkus pasukan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI AL (Angkatan Laut). Setelah pada pertengahan Oktober lalu lima pelaku berhasil ditangkap, Rabu (11/11) kemarin, pasukan dari TNI AL berhasil meringkus lima pelaku lainnya yang sempat berstatus DPO (daftar pencarian orang).

Meski tidak pernah melakukan penyanderaan, komplotan itu kerap mencuri suku cadang kapal yang memiliki nilai jual tinggi. "Tidak mengancam, hanya mencuri sparepart," kata Panglima Koarmabar, Achmad Taufiqurrahman saat konferensi pers di Mako Koarmabar, Jakarta kemarin (12/11/2015).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam menjalankan aksinya, sindikat MZ kerap mendekati kapal-kapal yang tengah berhenti, maupun berjalan pelan. "Mereka naik, lalu mengambil sparepart," imbuhnya. Biasanya, operasi tersebut dilakukan di malam hari.

Kelima pelaku tersebut, yakni WN (44), KM (21), CK (35), WY (23), dan RM (32). Mereka merupakan bagian dari sindikat MZ yang dikenal kerap meresahkan kapal-kapal yang melintas di wilayah Selat Malaka. Terakhir, Kapal MV. Berlin (berbendera Marshal Island) dirampok pada 22 Oktober 2015 lalu.

Penangkapan terhadap kelima pelaku yang berstatus DPO itu dilakukan setelah pasukan dari Koarmabar mendapat keterangan dari istri WN, soal keberadaan suaminya. Setelah berkordinasi dengan warga setempat, tim dari TNI AL melakukan penggerebekkan ke Villa Dahlia, di kawasan Lereng Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Rabu lalu.

Dalam penyergapan tersebut, seorang pelaku, yakni CK sempat berusaha melarikan diri melalui kaca jendela. Sialnya, aksi tersebut gagal setelah anggota TNI AL menembakkan peluru di paha kanannya. Diiduga, mereka sengaja bersembunyi setelah beberapa kawannya tertangkap.

Taufiq menambahkan, pengejaran dan penangkapan terhadap sindikat MZ masih akan terus dilakukan. Selain untuk meningkatkan wibawa bangsa, hal itu juga demi kepentingan Indonesia.

"Selama ini, banyak pihak yang menghendaki kawasan tersebut menjadi selat internasional. Merampas kewenangan kita," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Taufiq juga menjelaskan, bahwa situasi di Selat Malaka sudah jauh lebih baik dari kondisi di awal tahun 2000. Meski masih terjadi perampokan, hal itu tidak sampai pada aksi penyanderaan seperti dulu.

Sementara itu, salah seorang pelaku, WN mengatakan, dia dan beberapa kawannya mengaku terpaksa melakukan aksi tersebut akibat desakan ekonomi. Dalam sebulan, setidaknya dia berhasil meraup uang sejumlah Rp6 juta dari hasil merampok.

Ketika ditanya ke mana sparepart itu dijual, dia mengaku tidak mengetahuinya. "Saya tidak tahu apa-apa. Setelah saya ambil, saya serahkan ke pimpinan," terangnya.

WN juga menegaskan, dalam aksinya, dirinya tidak pernah melukai korban. Bahkan, setiap kali aksinya diketahui penumpang kapal, dia dan komplotannya memilih untuk berlari. Akibat perbuatannya, kelima anggota sindikat MZ itu akan menghadapi proses hukum.(far)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook