Menkeu: APBN Juli Surplus Rp153 Triliun

Nasional | Minggu, 13 Agustus 2023 - 09:23 WIB

Menkeu: APBN Juli Surplus Rp153 Triliun
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (YOUTUBE SETPRES)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hingga Juli lalu, berbagai indikator menunjukkan aktivitas perekonomian domestik masih relatif kuat. Tren penurunan inflasi juga terus berlanjut, didukung melandainya inflasi seluruh komponen. Hal itu tak lepas dari kerja APBN dalam menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan kinerja APBN 2023 hingga akhir Juli 2023 yang terjaga surplus. Meski demikian, pemerintaha akan terus melakukan antisipasi dan mitigasi atas dampak dinamika global terhadap perekonomian domestik.


”Perekonomian domestik melanjutkan kinerja yang baik. Pada triwulan II 2023 tumbuh tinggi meneruskan tren di atas 5 persen selama tujuh triwulan berturut-turut,” ujar Sri Mulyani.

Dia membeberkan, APBN surplus Rp153,5 triliun atau 0,72 persen dari produk domestik bruto (PDB) hingga akhir Juli 2023. ”Surplus APBN per Juli 2023 ini bersumber dari pendapatan negara yang tembus Rp1.614,8 triliun. 

Pendapatan tercatat tumbuh 4,1 persen secara tahunan dan menyentuh 65,6 persen dari target APBN 2023,” urainya.

Menkeu lebih jauh menjelaskan, efektivitas kebijakan fiskal berperan penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan memperbaiki pemerataan. Dengan begitu, seluruh kawasan mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi yang kuat. Bahkan, lanjut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku-Papua lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional.

APBN terus bekerja sebagai stimulan pertumbuhan ekonomi nasional. Di antaranya, melalui belanja perlindungan sosial dan belanja pegawai untuk meningkatkan daya beli masyarakat, stabilisasi harga, serta penguatan distribusi dan pasokan untuk mengendalikan harga, belanja operasional pemerintah untuk mendukung tingkat konsumsi pemerintah, serta melalui investasi pemerintah untuk meningkatkan komponen investasi.

Dia menerangkan, saat ini banyak negara yang masih struggle atau berjuang untuk menjaga pemulihan ekonomi atau kinerja pertumbuhan ekonominya. ”Dalam perlemahan global yang sangat kuat, Indonesia alhamdulillah dalam posisi yang relatif baik. APBN terus bekerja untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi kita,” tegas Menkeu.

Dari sisi produksi, sektor utama perekonomian terus tumbuh. Konsumsi dalam negeri yang semakin kuat turut menopang sektor pertanian, perdagangan, dan pengolahan makanan-minuman. Selain itu, pemerintah terus mengoptimalkan sumber-sumber potensial perekonomian daerah dengan berbagai stimulasi. Misalnya, dukungan pemerintah dalam kebijakan hilirisasi SDA serta penguatan sektor pariwisata melalui penyelenggaraan kegiatan internasional dan nasional. Itu termasuk kebijakan penambahan libur Idul Fitri dan Idul Adha 2023.(agf/c19/oni/jpg)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook