Iduladha Ditetapkan 22 Agustus

Nasional | Minggu, 12 Agustus 2018 - 12:19 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Berbeda dengan biasanya, sidang isbat malam tadi (11/8) tidak dipimpin Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Sebab Lukman sudah terbang ke Saudi memimpin rombongan Amirul Hajj. Sidang isbat penetapan awal Dzulhijjah 1439 ini dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin. 

Usai sidang tertutup yang berlangsung sekitar 30 menit, Amin menyampaikan hasilnya. Dia mengatakan, dari 92 titik pemantauan hilal, ada 29 orang yang menyampaikan laporan ke Jakarta. “Hasil laporannya seluruhnya tidak berhasil melihat atau mengamati hilal,” katanya.

Pemicunya, hilal masih di bawah ufuk. Sesuai dengan perhitungan metode hisab, posisi hilal di Indonesia berada di -1 derajat sampai kurang dari 0 derajat di bawah ufuk. Dengan demikian sidang isbat secara bulat memutuskan bahwa bulan Zulqaidah disempurnakan (Istimal) menjadi 30 hari.
Baca Juga :Pelindo Peduli Masyarakat di Sekitar Daerah Operasi

“Maka 1 Dzulhijjah jatuh pada Senin 13 Agustus,” tutur Amin. 

Dengan demikian katanya, Iduladha (10 Dzulhijjah) jatuh pada Rabu 22 Agustus. Dia bersyukur, tahun ini tidak ada perbedaan penetapan awal puasa, Idulfitri, maupun Iduladha. Namun Amin menjelaskan potensi kompak berlangsung sampai 2020.

Berikutnya pada 2021 bakal terjadi potensi penetapan hari besar. Untuk itu Kemenag terus berupaya menerapkan kalender Hijriyah tunggal. Dia berharap kriteria dalam kalender Hijriyah tunggal itu disepakati oleh ormas-ormas keagamaan di Indonesia.

Iduladha sendiri terkait dengan pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, Indonesia dengan Arab Saudi terpaut empat jam. 

Sehingga saat ada keputusan isbat di Indonesia, di Arab Saudi belum ada ketetapan. Namun dia memperkirakan bahwa di Arab Saudi awal Dzulhijjah jatuh pada 13 Agustus. “Secara hisab (1 Dzulhijjah) di Arab Saudi diperkirkan sama dengan Indonesia,” tuturnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Basri Barmanda bersyukur karena semua ormas keagamaan Islam menerima hasil sidang isbat. Dia mengimbau umat Islam untuk menjalankan Salat Iduladha dan berkurban. Selain itu terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.(wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook