Puting Beliung, Dua Tewas

Nasional | Rabu, 12 Juni 2013 - 08:47 WIB

Puting Beliung, Dua Tewas
ATAP RUBUH: Salah satu rumah di Kampung Binuang, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Pauh, atapnya rubuh akibat angin puting beliung, Senin (10/6/2013) malam. foto: ridwan/padek/rpg

PADANG (RP) - Bencana alam angin kencang disertai hujan deras atau puting beliung yang melanda sejumlah daerah di Sumbar, Selasa (11/6) petang, tidak hanya memutus lintas Kota Padang-Bukittinggi akibat tumbangnya pepohonan di Jalan Silaiang Kota Padangpanjang, tapi juga menimbulkan korban jiwa.

Dua warga Korong Rimbo Kalam Nagari Anduriang Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padangpariaman, petang kemarin tewas mengenaskan sekitar pukul 15.30 WIB, setelah rumah yang ditempatinya ambruk tertimpa pohon durian.  

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kedua korban meninggal, yaitu David (11) dan Reihan (6) yang merupakan adik kakak. Sementara salah seorang kakak korban lainnya bernama Zulnedi (25) berhasil diselamatkan. Namun pada bagian pinggang dan kakinya sempat mengalami luka-luka.

Seperti diakui Kabag Humas Pemkab Padangpariaman dan Wali Korong Rimbo Kalam, Abdullah Syafei semalam, kasus tewasnya kakak beradik itu berawal ketika Selasa sekitar pukul 15.30 WIB terjadi angin puting beliung di sekitar Nagari Anduring.

“Angin tersebut menyebabkan tumbangnya pohon durian dan menimpa rumah salah seorang warga yang bernama Usman (45). Kebetulan di dalam rumah tersebut sedang tidur 3 orang anaknya, yaitu Zulnedi (25), David (11) dan Reihan (6),” terangnya.

Akibat kejadian itu, 2 orang meninggal dunia, yaitu David dengan kondisi kepala pecah dan Reihan luka remuk dengan darah keluar dari mulut dan hidungnya. Sementara Zulnedi walaupun selamat, tapi sempat mengalami luka di pinggang dan kakinya.

Kejadian itu tak urung mengundang perhatian luas dari berbagai pihak, termasuk perhatian dari Bupati Padangpariaman. Terbukti tidak lama setelah kejadian Bupati H Ali Mukhni langsung melayat ke rumah duka tidak lama setelah kejadian.

Setibanya di rumah duka bupati langsung memberikan santunan sebesar Rp1 juta kepada keluarga korban.

Dalam kesempatan itu, bupati menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus meminta orang tua  korban agar tabah menerima cobaan ini.

Di samping itu, bupati juga memerintah camat agar menyampaikan laporan kejadian bencana ini dan data korban kepada BPBD dan Dinas Sosial untuk dapat menerima bantuan berupa perbaikan rumah dan santunan lainnya.

Kepada camat, bupati juga memerintahkan agar mendata penduduk yang berada di sekitar daerah rawan bencana untuk kemudian dapat direlokasi ke tempat yang lebih aman. “Apalagi sebagian warga kita ada yang tinggal di dekat tebing yang rawan longsor, makanya ini perlu jadi perhatian kita bersama,” ingat bupati.

Bupati juga mengingkatkan masyarakat agar menebang pohon pohon yang terdapat di sekitar rumah yang berpotensi tumbang dan bisa menimpa rumah mereka.

“Janganlah kita lebih sayang pada pohon hanya karena masih ada buannya, sehingga tidak mau menebangnya, padahal pohon tersebut dapat saja menyebabkan bencana,” ingat bupati.

Menurut keterangan saksi mata, Muslim yang juga Wali Korong Sikayan, beberapa saat setelah kejadian angin kencang kebetulan sedang lewat dan melihat ada rumah yang ditimpa pohon durian.

Melihat kejadian itu Muslim langsung menghubungi pemilik rumah. Setelah itu, Muslim bersama ibu korban bernama Asmanidar (40) dan warga lainnya langsung mengevakuasi korban.

Pasangan keluarga Usman dan Asmanidar yang anaknya menjadi korban ini tinggal di rumah kayu. Sehari-hari dia sekeluarga berkerja sebagai petani.

Sewaktu kejadian anging puting beliung, Usman suami Asmanidar juga sedang tidak di rumah karena pergi menyabit rumput di tempat lain.

Informasi yang dihimpun melalui Kepala BPBD Padangpariaman Zainir Koto dan Kabid Rehab Rekon BPBD Padangpariaman, Asriadi diketahui, terjangan angin kencang yang melanda Kabupaten Padangpariaman sepanjang petang kemarin terjadi hampir merata, mencakup beberapa kecamatan di Padangpariaman.

Seperti Kecamatan Padang Sago, Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam, Kecamatan Lubuk Alung, Kecamatan V Koto Timur, Kecamatan V Koto Kampung  Dalam, Kecamatan Sungai Limau dan sejumlah kecamatan lainnya.

Selain menyebabkan jatuhnya korban jiwa, angin kencang disertai hujan badai kemarin petang juga mengakibatkan beberapa rumah penduduk tertimpa pohon.

Seperti halnya yang menimpa rumah milik Syamsiar Eli (49) En (46) dan Hastaswin di daerah Singguliang II di samping beberapa rumah penduduk lainnya.

“Namun demikian kita dari BPBD saat ini masih mendata jumlah kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh peristiwa angin kencang tersebut,” terangnya. Sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIB satu unit kedai di Galoro Tandikek, Kecamatan Patamuan mengalami kebakaran sehingga menghanguskan kedai berikut isinya.

Selain badai, warga Sumbar juga dikejutkan gempa berkekuatan 5,3 SR kemarin  sekitar pukul 9.33 WIB. Walau tidak berpotensi tsunami namun cukup membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook