Blackhat Bisa Rampas Akun Media Sosial

Nasional | Minggu, 11 November 2018 - 19:31 WIB

Blackhat Bisa Rampas Akun Media Sosial
BUKTI PELAKU: Kasubdit II Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul (tengah), Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Syahardiantono (dua kiri), Ketua KPAI Susanto (kanan) dan Komisioner KPAI Rita Pranawati (kiri) saat ekspose pelaku dan barang bukti organisasi hacker Blackhat di Jakarta, Jumat (9/11/2018). (MIFTAHULHAYAT/JPG)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Anak-anak yang direkrut kelompok Blackhat memiliki kemampuan hacking yang terbilang mumpuni. Tidak hanya meretas situs, salah seorang anak berinisial HEC alias DAKOCH4N ternyata mampu untuk mengambil alih media sosial, seperti Facebook dan Instagram serta aplikasi percakapan seperti Whatsapp.

Salah seorang penyidik Dittipid Siber Bareskrim menyebut bahwa HEC yang ditangkap di Jambi ini merupakan anak yang paling menonjol di antara kelompok Blackhat. HEC yang baru berusia 13 tahun ini bisa dalam waktu beberapa menit menguasai media sosial orang lain. ”Hanya dengan handphone-nya,” tuturnya.

Bila dilihat dari data yang ada, Blackhat ini baru beroperasi Juni 2018. Hanya dalam waktu empat bulan itu sulit untuk mengajarkan hingga memiliki kemampuan semacam itu. ”Ini anak-anak yang dikhawatirkan menjadi sasaran,” ujarnya.

Menurutnya, tiga anak dan satu dewasa yang berhasil ditangkap tersebut masih menggunakan IP address atau internet protocol address  lokal. Karena itu penyidik memilih untuk mengejar mereka sebab lebih mudah. ”Tapi, masih banyak yang lainnya, mereka memakai proxy. Kami juga pastikan segera mengetahui identitasnya,” paparnya.

Sementara Kasubdit 2 Dittipid Siber Bareskrim Kombespol Rickynaldo menjelaskan, saat ini sedang dipastikan apakah kelompok Blackhat ini memang terorganisir di beberapa kota. Mengingat yang direkrut dari kota yang berbeda. ”Ini menunggu official-nya dulu,” jelasnya.

Yang juga penting, dilihat dari masifnya serangan terhadap situs pengadilan di Sulawesi tenggara, maka penyidik menduga sebenarnya jumlahnya banyak. ”Tiap detik secara beruntun ada serangan,” paparnya.

Bagaimana dengan pengejaran terhadap official Blackhat? Dia meminta semuanya bersabar. Memang identitasnya telah diketahui, namun Polri perlu untuk melakukan pemantauan. ”Jangan sampai malah nanti apa yang kami ungkapkan menganggu penyidikan,” paparnya.

Dia menegaskan, dengan pengungkapan kelompok Blackhat ini sebaiknya menjadi peringatan bagi setiap orang tua. Kegiatan berselancar di dunia maya yang dilakukan anak itu harus dipantau. ”Sebab, mereka bisa jadi dimanfaatkan atau dimanipulasi,” ujarnya. (idr/das/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook