Kondisi Saat Ini Lebih Baik dengan Krisis 1998

Nasional | Selasa, 11 September 2018 - 02:10 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kondisi nilai tukar rupiah yang menempel angka Rp. 15 ribu jangan disamakan dengan kondisi lesunya perekonomian yang menjadi awal terjadinya krisi tahun 1997-1998.

Hal tersebut diutarakan Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia (BI), Doddy Zulverdi dalam Diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertema "Bersatu untuk Rupiah" di Ruang Serba Guna, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (10/9).

Baca Juga :Didoakan Berpenampilan Lebih Baik saat Umrah

"Nilai tukar itu adalah salah satu indikator ekonomi yang namanya relative price, yaitu harga relatif. Dia tidak bisa dilihat sebagai angka absolut. Angka 15 ribu sekarang beda dengan 15 ribu 20 tahun lalu, jelas beda," ujarnya.

Doddy menyebut salah satu parameter pembeda dari kondisi ekonomi saat ini dengan awal mula krisis 1998 adalah soal angka inflasi keuangan nasional.

"Tahun 98 berapa inflasinya? 78,2 persen, sementara sekarang hanya 3,2 persen. Tahun 98 berapa cadangan devisanya? 23,62 miliar dolar AS, sementara sekarang 118,3 miliar dolar AS," jelasnya.

Termasuk juga soal prosentase kredit macet nasional. Pada tahun 1998 lebih dari 30 persen kredit macet dimana saat ini hanya terdapat 2,7 persen.

"Yang jelas, tahun ini lebih baik daripada tahun 98. Jadi, ironis jika ada yang bilang tahun ini kita krisis seperti tahun 98," demikian Doddy.(rus)

Sumber: RMOL









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook