Pemudik dan pengguna jalan diharapkan mempersiapkan diri melewati jalur alternatif apabila di jalur utama terjadi kemacetan atau bencana. Di antara daerah yang paling rawan bencana dan kemacetan adalah Sitinjaulaut yang masih dalam perbaikan, Lembah Anai, Kotobaru Kabupaten Tanahdatar dan Bukittinggi.
Mengantisipasi hal itu, jajaran Polda Sumbar telah menyiapkan jalur alternatif di Malalak, Kabupaten Agam, dengan jarak tempuh 103 km dari Padang menuju Bukittinggi. Jalur alternatif kedua melewati Maninjau dengan jarak tempuh dua kali lipat lebih jauh, 206 km.
Rinciannya, Bukittinggi-Maninjau sejauh 84 km, diteruskan dari Maninjau-Pariaman 52 km, dari Pariaman menuju Lubukalung 35 km, dan Lubukalung-Padang 35 km. Untuk jalur alternatif kedua melalui Malalak, pengguna jalan melewati jalur Bukittinggi ke Malalak sejauh 10 km, Malalak-Sicincin sejauh 46 km, lalu dari Sicincin ke Padang 47 km.
Para pemudik diminta ekstra hati-hati melewati kedua jalur alternatif ini karena ada rawan longsor bila hujan. Seperti jalan Balingka yang menghubungkan Malalak-Sicincin.
Demikian juga jalur Maninjau, daerah rawan longsor terdapat jalan umum Siturah, Rambatan KM 15-17, Ombilin. Tebing di kanan-kiri jalan relatif labil, berbatu, pasir. “Kita ingatkan masyarakat waspada saat melewati kawasan rawan longsor, terutama saat hujan. Mengantisipasi kemacetan di perbatasan Sumbar-Riau, juga telah disiapkan jalur alternatif,” seru Kepala Biro Ops Polda Sumbar Kombes (Pol) Suwardi usai Apel Operasi Ketupat di halaman kantor Gubernur Sumbar kemarin (9/8).
Memasuki kawasan Limapuluh Kota, yang paling diwaspadai kawasan Kudaputih, Kecamatan Harau, KM 31-42. Struktur tanah tebing di kanan kiri jalan termasuk labil, berbatu pasir. “Mulai H-7 hingga H+7, kita siap siaga di lokasi-lokasi yang telah ditetapkan, agar arus lalu lintas lancar,” ujarnya.
Gelar Pasukan
Pada Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah tahun ini, Polda Sumbar mengerahkan kekuatan 2/3 personel untuk melakukan pengamanan Operasi Ketupat 2012. “Operasi juga menjaga pengiriman logistik kebutuhan pokok serta pengamanan kejahatan,” ujar Kapolda Sumbar Brigjend Wahyu Indra Pramugari.
Dalam Operasi Ketupat 2012, dikerahkan 9.000 personel dari berbagai instansi terkait. Polda Sumbar menurunkan 7.000 personel. Selebihnya dibantu personel Satpol PP, Dinas Damkar, TNI, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan.
“Jumlah personel tersebar di 80 titik pos pengamanan dan pos pelayanan. Mereka membantu persiapan para pemudik, sopir angkutan, hingga kendaraan mudik agar aman dalam perjalanan,” katanya.
Operasi dilaksanakan selama 16 hari terhitung Minggu (12/8) besok, dengan mengutamakan keterpaduan dengan mengisi pos keamanan dan pelayanan kepada masyarakat. Acara gelar pasukan yang dipimpin Gubenur Sumbar itu diikuti ribuan personel pengamanan gabungan di antaranya dari Polri, TNI dan Dinas Perhubungan.
Kapolda mengatakan, petugas gabungan ditempatkan di titik keramaian, pariwisata, terminal, bandara. Sedangkan untuk Tim Gegana Polda Sumbar tetap siaga dan langsung terjun apabila dibutuhkan.
Tindak Tegas
Kapolda Sumbar juga menyoroti meningkatnya kasus kejahatan jalanan menjelang Lebaran tahun ini. Dia telah menginstruksikan semua Polres meningkatkan pengamanan dan menindak tegas para pelaku kejahatan. “saya meminta Kapolres melumpuhkan pelaku jalanan ini dengan tegas dan humanis,” kata Wahyu.
Diakui Wahyu, tindak kriminal di Sumbar tiap tahun memang meningkat dan menjelang Lebaran tahun ini. Untuk itu, Polres setempat agar lebih meningkatkan patroli.
Selain pasukan pengamanan, kepolisian juga menyiapkan penembak jitu (sniper, red) mengantisipasi kejahatan dan kriminal di beberapa titik tertentu. Kepada masyarakat lebih berhati-hati dan waspada melewati kawasan sepi dan menghindari perhiasan berlebihan, karena memancing pelaku kejahatan.
Di Pesisir Selatan, sebanyak 315 personel gabungan dari Polri, TNI, Pol PP, Dinas Perhubungan, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Jasa Raharja dan Badan Penanggunlangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel disiagakan menghadapi arus mudik Lebaran.
Bupati Pessel Nasrul Abit saat menjadi pembina upacara apel gelar pasukan operasi Ketupat 2012 di Gor Ilyas Yakub meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya selama mudik lebaran.
Kabag Ops Kompol, Hendri Yahya mengatakan, untuk pengaman Lebaran ada 7 pos pelayanan dan pengaman yang disiapkan. Lokasinya di Barung Barung Belantai Tarusan, Ketaping Bayang, Cerocok Painan, Bukit Pulai Painan, Bukit Taratak Sutera, Pasir Putih Lengayang dan Tapan perbatasan Kerinci Jambi.
“Setiap pos itu akan disiagakan beberapa personel untuk memantau arus mudik kendaraan dan melakukan sweping terhadap kendaraan guna mengantisipasi kriminalitas,” ujarnya.
Beberapa daerah rawan kemacetan dan kriminalitas seperti tempat wisata pantai Cerocok Painan, Bayang Sani dan Pasir putih Kambang. “Periksa seluruh keselatan kendaran agar tidak celaka yang dapat merengut korban jiwa,” ujarnya.
Data tahun 2011, jumlah kriminal di Pessel cukup tinggi terutama kecelakaan lalu lintas, tercata ada sekitar 47 kasus laka lantas yang merenggut korban jiwa 6 orang, luka berat 3 orang dan selebihnya mengalami luka ringan.(rpg)