Polda Sumbar Tebar Para Sniper

Nasional | Sabtu, 11 Agustus 2012 - 20:00 WIB

Pe­mu­dik dan pengguna jalan diharapkan mem­per­siap­­kan diri melewati jalur alternatif apabila di jalur utama terjadi ke­macetan atau bencana. Di antara daerah yang paling ra­wan bencana dan ke­macetan adalah Sitinjaulaut yang masih dalam perbaikan, Lembah Anai, Kotobaru Kabupaten Ta­nahdatar dan Bukittinggi. 

Mengantisipasi hal itu, ja­jaran Polda Sumbar telah me­nyiap­kan jalur alternatif di Ma­lalak, Kabupaten Agam, dengan jarak tempuh 103 km dari Pa­dang menuju Bukittinggi. Jalur alternatif kedua melewati Ma­ninjau dengan jarak tempuh dua kali lipat lebih jauh, 206 km.

Rinciannya, Bukittinggi-Ma­ninjau sejauh 84 km, diteruskan dari Maninjau-Pariaman 52 km, dari Pariaman menuju Lu­buk­alung 35 km, dan Lubukalung-Padang 35 km. Untuk jalur alter­natif kedua melalui Malalak, pengguna jalan melewati jalur Bukittinggi ke Malalak sejauh 10 km, Malalak-Sicincin sejauh 46 km, lalu dari Sicincin ke Padang 47 km.

Para pemudik diminta ekstra hati-hati melewati kedua jalur alternatif ini karena ada rawan longsor bila hujan. Seperti jalan Balingka yang menghubungkan Malalak-Sicincin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian juga jalur Ma­nin­jau, daerah rawan longsor ter­dapat jalan umum Siturah, Ram­batan KM 15-17, Ombilin. Tebing di kanan-kiri jalan relatif labil, ber­batu, pasir. “Kita ingat­kan ma­sya­rakat waspada saat me­lewati ka­wasan rawan longsor, terutama saat hujan. Me­ngan­tisipasi kema­cetan di perbatasan Sumbar-Riau, juga telah di­siapkan jalur alter­natif,” seru Kepala Biro Ops Polda Sumbar Kombes (Pol) Suwardi usai Apel Operasi Ketupat di ha­laman kantor Gubernur Sumbar ke­marin (9/8).

Memasuki kawasan Lima­puluh Kota, yang paling di­was­padai kawasan Kudaputih, Ke­camatan Harau, KM 31-42. Struk­­­tur tanah tebing di kanan kiri jalan termasuk labil, berbatu pasir. “Mulai H-7 hingga H+7, kita siap siaga di lokasi-lokasi yang telah ditetapkan, agar arus lalu lintas lancar,” ujarnya.

Gelar Pasukan

Pada Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah tahun ini, Polda Sumbar mengerahkan kekuatan 2/3 per­sonel untuk melakukan penga­manan Operasi Ketupat 2012. “Operasi juga menjaga pengiriman logistik kebutuhan pokok serta pengamanan ke­ja­hatan,” ujar Kapolda Sumbar Brigjend Wahyu Indra Pra­mugari.

Dalam Operasi Ketupat 2012, dikerahkan 9.000 personel dari berbagai instansi terkait. Polda Sumbar menurunkan 7.000 per­sonel. Selebihnya dibantu per­sonel Satpol PP, Dinas Damkar, TNI, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan.

“Jumlah per­sonel tersebar di 80 titik pos pengamanan dan pos pelayanan. Mereka membantu persiapan para pemudik, sopir angkutan, hing­ga kendaraan mudik agar aman dalam perjalanan,” ka­tanya.

Operasi dilaksanakan se­lama 16 hari terhitung Minggu (12/8) besok, dengan me­ngu­tamakan keterpaduan dengan mengisi pos keamanan dan pelayanan kepada masyarakat. Acara gelar pasukan yang di­pimpin Gubenur Sumbar itu diikuti ribuan personel pe­nga­manan gabungan di antaranya dari Polri, TNI dan Dinas Perhubungan.

Kapolda mengatakan, pe­tu­gas gabungan ditempatkan di titik keramaian, pariwisata, terminal, bandara. Sedangkan untuk Tim Gegana Polda Sum­bar tetap siaga dan langsung terjun apabila dibutuhkan.

Tindak Tegas

Kapolda Sumbar juga me­nyo­roti meningkatnya kasus kejahatan jalanan menjelang Lebaran tahun ini. Dia telah menginstruksikan semua Pol­res meningkatkan penga­ma­nan dan menindak tegas para pelaku kejahatan. “saya me­minta Kapolres melumpuhkan pelaku jalanan ini dengan tegas dan humanis,” kata Wah­yu.

Diakui Wahyu, tindak kri­minal di Sumbar tiap tahun memang meningkat dan me­n­jelang Lebaran tahun ini. Un­tuk itu, Polres setempat agar lebih meningkatkan patroli.

Selain pasukan penga­ma­nan, kepolisian juga menyiap­kan penembak jitu (sniper, red) mengantisipasi kejahatan dan kriminal di beberapa titik tertentu. Kepada masyarakat lebih berhati-hati dan waspada melewati kawasan sepi dan menghindari perhiasan ber­lebihan, karena memancing pelaku kejahatan.

Di Pesisir Selatan, se­ba­nyak 315 personel gabungan dari  Polri, TNI, Pol PP, Dinas Perhubungan, Dinas PU, Di­nas Kesehatan, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Jasa Raharja dan Badan Penanggunlangan Bencana Daerah (BPBD) Pes­sel disiagakan menghadapi arus mudik Lebaran.

Bupati Pessel Nasrul Abit saat menjadi pembina upacara apel  gelar pasukan operasi Ketupat 2012 di Gor Ilyas Yakub meminta masyarakat meningkatkan ke­was­pa­da­annya selama mudik lebaran.

Kabag Ops Kompol, Hen­dri Yahya mengatakan, untuk pengaman Lebaran ada 7 pos pelayanan dan pengaman yang disiapkan. Lokasinya di Ba­rung Barung Belantai Tarusan, Ketaping Bayang, Cerocok Painan, Bukit Pulai Painan, Bukit Taratak Sutera, Pasir Putih Lengayang dan Tapan perbatasan Kerinci Jambi.

“Setiap pos itu akan di­sia­gakan beberapa personel  un­tuk memantau arus mudik ken­daraan dan melakukan sweping terhadap kendaraan guna mengantisipasi krim­i­nalitas,” ujarnya.

Beberapa daerah rawan kemacetan dan kriminalitas seperti tempat wisata pantai Cerocok Painan, Bayang Sani dan Pasir putih Kambang. “Periksa seluruh keselatan kendaran agar tidak celaka yang dapat merengut korban jiwa,” ujarnya.

Data tahun 2011, jumlah kriminal di Pessel cukup tinggi terutama kecelakaan lalu lin­tas, tercata ada sekitar 47 kasus laka lantas yang merenggut korban jiwa 6 orang, luka berat 3 orang dan selebihnya me­nga­lami luka ringan.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook