PADANG (RP) - Banyak motif bagi pelaku pencurian kendaraan motor untuk menjalankan aksi jahatnya. Yang marak terjadi saat ini, kawanan pencuri dengan modus mengaku aparat polisi. Contohnya terjadi Jumat (10/8), dua dari empat pelaku curanmor diciduk petugas SPK Polresta Padang di lokasi berbeda.
Dua pelaku itu M Rafi, 18, warga Alanglaweh dan Widodo, 23, warga Dadok Tunggulhitam. Sementara dua pelaku lagi masih diburu. Mereka ditangkap saat menjalankan aksinya di Jalan Samudera Padang.
Sebelum ditangkap, tersangka sempat mengaku sebagai anggota buser kepada korban. Namun begitu, korban yang diketahui bernama Dede Arismed, 17, tidak percaya begitu saja. Sehingga terjadi cekcok antara korban dan empat pelaku curanmor.
Petugas SPK Polresta Padang Briptu Albert yang melihat korban dan pelaku cekcok, langsung menghampiri keduanya. Kemudian, korban mengatakan kepada petugas SPK, pelaku adalah anggota Buser.
Briptu Albert yang mendengar informasi itu, langsung naik pitam dan berusaha meringkus bandit jalanan itu. Salah seorang pelaku bernama M Rafi, berhasil ditangkap setelah sempat kabur.
Kemudian sekitar pukul 14.00, petugas juga menangkap rekan M Rafi di kawasan Tunggulhitam. Dua pelaku lainnya, hingga kini masih diburu petugas Reskrim Polresta Padang. Saat ini, kedua pelaku telah mendekam di sel tahanan Mapolresta Padang untuk proses lebih lanjut.
Pengakuan korban kepada petugas, ketika itu dia melintas di Jalan Samudera bersama teman perempuannya. Dari arah belakang, datang dua motor langsung menyetopnya. "Mereka mengaku anggota buser Polresta dan memaksa saya turun dari motor dan memukul kepala saya," ungkap Dede Arismed, warga Cendana Mata Air, Kecamatan Padang Selatan.
Selain memukul, empat pria itu juga mengaku motor yang dia kendarai hasil pencurian. Beruntung saat kejadian itu ada polisi (Briptu Albert, red), sehingga motor, tidak jadi dirampas pelaku.(rdi/rpg)